Mobil Esemka
6 Tahun Lalu Yakin Laku Keras, Kini Jokowi Akui Pasarkan Mobil Esemka Susah: Kompleks Sekali
Jokowi kini mengakui memasarkan mobil Esemka tidaklah mudah. Padahal, dulu, dirinya yakin mobil Esemka bakal laku keras karena harganya murah.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Bobby Wiratama
Jokowi lantas mencontohkan perusahaan otomotif asal Eropa yang turut bertumbangan lantaran kompetisi yang ketat, apalagi perusahaan mobil Esemka yang tergolong baru.
“Bersaing di dunia bisnis tidak mudah. Bersaing di bidang otomotif juga tidak gampang. Banyak yang sudah membuktikan merek eropa di kita banyak yang tutup. Dan negara lain yang tidak bisa saya sebut,” jelasnya.
Alasan Aufaa Gugat Jokowi soal Mobil Esemka

Sebelumnya, kuasa hukum Aufaa, Sigit Sudibyanto, mengungkapkan alasan kliennya menggugat Jokowi adalah karena merasa dirugikan setelah berharap besar dapat membeli mobil Esemka jenis Bima pikap untuk modal usaha jasa angkutan barang miliknya.
Sigit mengatakan Aufaa telah berencana untuk membeli dua unit mobil Esemka tersebut.
"Mobil Esemka dijanjikan akan menjadi mobil nasional yang terjangkau dan bisa dimiliki masyarakat. Klien kami sudah merencanakan pembelian dua unit, tapi kenyataannya tidak ada produksi massal dan distribusinya pun minim," ungkap Sigit pada Selasa (8/4/2025) lalu.
Sigit mengatakan kliennya menjadi salah satu calon pembeli yang turut ditawari mobil Esemka tersebut.
"Produk tidak berlanjut, pemasaran tidak jelas. Klien kami akhirnya tidak bisa mendapatkan mobil yang diidamkan," jelasnya.
Setelah kliennya merasa dibohongi, Sigit mengatakan kliennya menuntut ganti rugi sebesar Rp300 juta yang senilai dengan dua unit mobil yang akan dibelinya.
Di sisi lain, Sigit juga menjelaskan kliennya pernah mendatangi gudang mobil Esemka yang berada di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, untuk melihat unit mobil yang ia inginkan tersebut pada 2021 lalu.
Sigit juga menambahkan pada saat itu kliennya juga telah menjalin komunikasi dengan marketing dari PT Solo Manufaktur Kreasi. Namun, ternyata sampai saat ini pembelian mobil tersebut tidak terealisasi.
"Sementara ini belum ada pembelian, tapi memang sudah menabung dan sudah survei juga ke Sambi untuk melihat gudang mobilnya serta ketemu marketingnya," ungkap Sigit.
"Kurang lebih tahun 2021 setelah covid mulai survei," lanjut dia.
Namun, Sigit menerangkan bahwa kala ingin melihat unit mobil yang akan dibeli langsung di gudang pabrik, kliennya ternyata tak bisa mengakses tempat dimana mobil-mobil Esemka tersebut disimpan.
"Waktu itu tidak bisa masuk ke dalam, hanya di ruang lobi kemudian diajak ngobrol marketingnya terkait spek mobil," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.