Jumat, 5 September 2025

Akurasi Data Pertanian Penting untuk Ketahui Potensi Tanam Berikut Realisasinya

Kementan akan selalu menggunakan data BPS sebagai rujukan utama dalam merumuskan kebijakan, termasuk dalam upaya percepatan swasembada pangan.

istimewa
VERIFIKASI DATA PERTANIAN - Rapat koordinasi rekonsiliasi data luas tambah tanam (LTT) dan LTP oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP), Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukabumi di Sukabumi Jawa Barat. Fokus pertemuan untuk menyelaraskan data sekaligus menindaklanjuti hasil ground check di lapangan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pertanian memperkuat sinergi antar lembaga untuk memastikan akurasi data pertanian khususnya yang terkait Luas Tambah Panen (LTP). 

Rapat koordinasi rekonsiliasi data luas tambah tanam (LTT) dan LTP baru-baru ini digelar di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hasil kerjasama Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP), Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukabumi.

Baca juga: Indonesia Bakal Tingkatkan Impor Produk Pertanian dan Energi dari Amerika

Fokus pertemuan untuk menyelaraskan data sekaligus menindaklanjuti hasil ground check di lapangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, Kementan akan selalu menggunakan data BPS sebagai rujukan utama dalam merumuskan kebijakan, termasuk dalam upaya percepatan swasembada pangan sesuai visi besar Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Kementan Upayakan Peningkatan Ekspor Produk Pertanian, Langkah Nyatanya Lewat Cara Ini

Upaya ini akan terus diperkuat dengan penghitungan metodologi yang lebih canggih, memastikan bahwa kebijakan pertanian berbasis data yang valid, transparan, dan terpercaya.

Kepala Pusat PVTPP Leli Nuryati dalam arahannya menekankan pentingnya periode April sebagai momen kritis untuk mengejar target tanam nasional. Ia menyebut bahwa tim dari pusat telah dibagi ke seluruh wilayah kerja di Sukabumi untuk percepatan monitoring langsung di lapangan.

“Kita turun habis-habisan, semua wilayah tercover. Ini arahan langsung dari Pak Menteri. Kita kejar target swasembada dengan semangat dan kerja nyata,” tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sri Hastuti Harahap menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Pusat PVTPP yang telah mengerahkan tim kuat dan responsif dalam mendampingi daerah.

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi dan keterbukaan dalam menyusun dan mereview data di lapangan.

“Karena Penanggung Jawab (PJ) di lapangan masih sama seperti tahun sebelumnya, maka dokumentasi dan pelaporan sudah cukup tertata. Ini menjadi dasar kuat bagi kita untuk terus menjaga transparansi dan akurasi data,” ujarnya.

Sri menambahkan, pemutakhiran dan validasi data harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk memastikan potensi tanam dan realisasi benar-benar tercatat.

“Tidak masalah bila realisasi melebihi target, itu justru baik. Tapi jika terdapat kekurangan, kita perlu cek ulang penyebabnya dan cari solusi bersama,” tuturnya.

Dia menekankan, semua pihak harus bergerak bersama, saling mendukung dan tidak bekerja secara terpisah.

“Kita ingin memastikan bahwa semua informasi yang disampaikan ke pusat adalah representasi kondisi riil di lapangan. Dengan data yang akurat, kita dapat mengambil kebijakan yang tepat dan berdampak langsung pada kesejahteraan petani,” pungkasnya.

Baca juga: Kementan Upayakan Peningkatan Ekspor Produk Pertanian, Langkah Nyatanya Lewat Cara Ini

Kepala BPS M. Sholihin menyebutkan, hasil ubinan pada Januari–April 2025 menunjukkan adanya peningkatan luas panen. Produksi beras pun mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Rakor juga menyoroti perlunya koordinasi erat dalam pelaporan data, terutama memasukkan lokasi-lokasi panen raya seperti di Kadudampit ke dalam segmen pengamatan BPS agar tercatat resmi dalam KSA.

Di sisi lain, beberapa titik yang masuk dalam data polygon ternyata tidak ditanami padi dan perlu diganti, menegaskan pentingnya verifikasi lapangan secara berkelanjutan.

Selanjutnya pemutakhiran data harus dilakukan secara rutin dengan pelaporan dari penyuluh di lapangan. Pemanfaatan buku saku monitoring dan grup koordinasi seperti WA Upsus juga ditekankan untuk memperkuat pelacakan capaian tanam di tingkat desa.

Sukabumi juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas kualitas koordinasi lintas sektoral yang baik antara dinas dan BPS.

Diharapkan, hasil yang didapat di April dan Mei 2025 nanti dapat mencerminkan potensi pertanian riil dan mendukung target nasional swasembada pangan.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan