Dituntut Rp3,1 M Dugaan Eksploitasi, Taman Safari Tempuh Jalur Hukum, Yakin Ada Provokator
Taman Safari mengklaim tidak pernah melakukan praktik eksploitasi atau penyiksaan terhadap para pemain sirkus OCI, ngaku pernah dituntut Rp 3,1 M
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Founder Oriental Circus Indonesia (OCI) sekaligus Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau, mengaku akan membawa kasus tuduhan dugaan praktik eksploitasi ke ranah hukum.
Pasalnya, pihak Taman Safari membantah semua pernyataan yang disampaikan para mantan pemain sirkus OCI saat audiensi dengan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Mugiyanto, di Jakarta, Selasa (15/4/2025) lalu.
Pihaknya mengklaim tidak pernah melakukan praktik eksploitasi, perbudakan, dan penyiksaan terhadap para pemain sirkus di bawah naungan OCI.
Menurutnya, ada provokator yang dengan sengaja memanfaatkan kondisi para mantan pemain sirkus untuk membuat narasi negatif.
"Ya, di belakang semua ini memang ada sosok provokator yang memprovokasi mereka."
"Kita sudah tahu siapa, karena sebelumnya juga dia sempat minta sesuatu kepada kami," ujar Tony, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/4/2025), dilansir Tribun Jakarta.
Tony mengungkapkan, sebelumnya sempat ada pihak yang melakukan upaya pemerasan dengan nominal tuntutan Rp3,1 miliar.
Bukti pemerasan itu akan ia bawa untuk memperkuat pernyataannya ke penyidik.
Kendati demikian, pihaknya tidak berniat memperkarakan para mantan pemain sirkus, yang disebutnya sudah seperti anak sendiri.
Namun, "aktor" yang menggiring narasi negatif inilah yang akan ia laporkan.
"Kalau anak-anak (pemain sirkus), ya kasihan, tapi, kalau provokatornya, itu lain cerita."
Baca juga: Mengenal Keluarga Hadi Manansang dan Tiga Anaknya, Pendiri Taman Safari Indonesia
"Kita sedang mengupayakan langkah hukum terhadap pihak yang memanfaatkan mereka," kata Tony.
Tony menegaskan, dari awal pihaknya memilih diam agar tidak melukai perasaan mantan anak didiknya.
"Kita memang tidak merespons, karena mau lihat siapa dalangnya. Anak-anak itu hanya ‘alat’."
"Kita enggak mau cederai mereka, tapi siapa yang ada di belakang ini, ya itu yang jadi perhatian kami," ungkap Tony.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.