Sabtu, 23 Agustus 2025

Ijazah Jokowi

Ada 5 Orang, Siapa Sosok yang Dilaporkan Jokowi terkait Tudingan Ijazah Palsu? Ada 2 Inisial RS

Sebanyak lima orang dilaporkan Presiden ke-7 RI Jokowi ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik dan fitnah tudingan ijazah palsu.

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
POEMIK IJAZAH PALSU - Presiden ke-7 RI Joko Widodo memberikan pelaporan soal tudingan ijazah palsu yang dituduhkan kepada dirinya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Sebanyak lima orang dilaporkan Jokowi terkait dengan dugaan pencemaran nama baik dan fitnah tudingan ijazah palsu. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), melaporkan 5 orang terkait tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Jokowi datang langsung ke Polda Metro Jaya untuk melaporkan kasus ini.

Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menyampaikan bahwa ada 5 orang yang dilaporkan, di antaranya inisial RS, RS, ES, T, dan K.

Kelima nama tersebut, telah diserahkan tim kuasa hukum Jokowi kepada penyidik.

Akan tetapi, Yakup tidak merinci lebih dalam terkait sosok kelima orang yang dilaporkan tersebut.

"Terlapornya itu semua nanti dalam lidik, tapi tentunya dalam semua rangkaian peristiwa itu kita sudah sampaikan kepada para penyidik, semua barang bukti yang sudah kita sampaikan, peristiwa-peristiwanya ada 24 objek yang kita dan Pak Jokowi sudah laporkan, yaitu diduga dilakukan oleh beberapa pihak inisialnya ada RS, RS, kemudian ES, ada juga inisial T, ada inisial-inisial K juga," kata Yakup Hasibuan di Polda Metro Jaya, Rabu.

JOKOWI LAPOR - Presiden ke-7 RI Joko Widodo berjalan usai memberikan pelaporan di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Presiden ke-7 RI Joko Widodo memberikan pelaporan soal tudingan ijazah palsu yang dituduhkan kepada dirinya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
JOKOWI LAPOR - Presiden ke-7 RI Joko Widodo berjalan usai memberikan pelaporan di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Presiden ke-7 RI Joko Widodo memberikan pelaporan soal tudingan ijazah palsu yang dituduhkan kepada dirinya. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Yakup Hasibuan menyampaikan bahwa saat melaporkan tudingan ijazah palsu ini, Jokowi juga memperlihatkan ijazah SD, SMP, SMA, dan ijazah kuliahnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada penyidik.

"Pak Jokowi juga tegas memberitahukan kepada kami bahwa jika nanti diperlukan lagi, siap untuk mempertanggungjawabkan," ujarnya.

Sementara itu, pokok perkara yang dilaporkan Jokowi yakni Pasal 310 tentang pencemaran nama baik dan penghinaan serta Pasal 311 KUHP tentang pencemaran nama baik.

Baca juga: Jokowi Perlihatkan Ijazah SD Hingga Kuliah kepada Polisi saat Buat Laporan ke Polda Metro Jaya

Yakub Hasibuan menegaskan, tudingan ijazah palsu berdampak bagi nama baik Jokowi dan juga rakyat Indonesia.

Menurut dia, dugaan fitnah dan tuduhan tersebut sangat kejam dan sangat merusak nama baik dan martabat Jokowi.

"Coba anda bayangkan kalau Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat sudah menjabat selama 10 tahun dituduh seakan-akan memiliki ijazah palsu."

"Jadi yang dituduh seakan-akan dari dia pencalonan, kemudian jadi Wali Kota, Gubernur hingga presiden, seakan-akan itu menggunakan ijazah palsu," pungkasnya.

Yakup menilai, selama ini Jokowi telah banyak diam, khususnya ketika masih menjabat sebagai presiden.

Namun, beberapa bulan terakhir, pihaknya mengikuti terus perkembangannya soal tudingan ijazah palsu.

"Beberapa kali juga sudah kami beri imbauan, secara resmi press conference beberapa statement di tempat umum juga sudah kami berikan, tapi terus dilakukan (menuding ijazah Jokowi palsu)," ujar dia.

Sosok 4 orang dipolisikan terkait tuduhan ijazah palsu

Sebelum Jokowi melapor ke Polda Metro Jaya, sebanyak 4 orang telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat atas dugaan penghasutan terkait isu ijazah palsu Jokowi, pada Rabu (23/4/2025).

Keempat orang tersebut yakni mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah, dan dokter Tifauzia Tyassuma.

Pelapor atas nama Ketua Pemuda Patriot Nusantara, Andi Kurniawan, dan telah teregister dengan nomor LP/B/978/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKPUS/POLDA METRO JAYA.

Kuasa hukum pelapor, Rusdiansyah, menyebut, bukti-bukti berupa pernyataan lisan dan tulisan yang dinilai memicu keresahan di masyarakat sudah dilampirkan.

"Akibat penghasutan itu, terjadi kegaduhan, misalnya ada orang yang menggeruduk UGM, ke Solo, bahkan ke sekitar rumah Pak Jokowi," kata Rusdiansyah, Rabu.

Baca juga: Roy Suryo Percaya Diri Siap Buktikan di Pengadilan Ijazah Palsu Jokowi 

Lantas, seperti apakah rekam jejak keempat orang yang dilaporkan ke polisi tersebut? Berikut informasi lengkapnya.

1. Rismon Sianipar

Rismon Hasiholan Sianipar adalah mantan dosen Universitas Mataram.

Dikutip dari LinkedIn-nya, Rismon lulus dari SMAN 3 Pematang Siantar pada 1994.

Kemudian, Rismon merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan tinggi di UGM dengan program studi Teknik Elektro.

Ia berhasil meraih gelar Sarjana Teknik pada 1998.

Lantas, ia kembali ke UGM untuk melanjutkan program Magister.

Pada 2003, Rismon memperoleh beasiswa Monbukagakusho dari Pemerintah Jepang.

Rismon lalu menempuh studi Master of Engineering dan Doctor of Engineering di Universitas Yamaguchi, Jepang.

Rismon berhasil merampungkan studinya di Jepang selama empat tahun, yaitu sejak 2004 hingga 2008.

Di Jepang, Rismon aktif melakukan penelitian dengan beberapa universitas dan lembaga riset, khususnya di bidang kriptografi, kriptanalisis, dan forensik audio/citra/video digital.

2. Roy Suryo

Roy Suryo memiliki nama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo atau disingkat KRMT Roy Suryo Notodiprojo.

Lahir di Yogyakarta pada 18 Juli 1968, Roy Suryo adalah anak dari pasangan Prof Dr KPH Soejono PH dan Ray Soeratmiyati Notonegoro.

Pendidikan SD-nya di Netral C Yogyakarta, SMP Negeri 5 Yogyakarta, dan SMA Negeri 3 Yogyakarta.

Ia kemudian menyelesaikan kuliah pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (1991-2001).

Pada 2013, Roy Suryo ditunjuk menjadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, menggantikan Andi Malarangeng yang terjerat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi. 

Roy Suryo menjabat menteri hingga SBY lengser pada Oktober 2014. 

Roy Suryo pernah tersandung kasus pelanggaran UU ITE.

Kasus bermula saat Roy mengunggah meme stupa candi borobudur berwajah Presiden Jokowi.

Ia kemudian dilaporkan oleh seorang penganut Budha, Herna Sutana Kurniawan, atas dugaan penistaan agama dan dijatuhi hukuman sembilan bulan penjara.

3. Dokter Tifa

Dokter Tifauzia Tyassuma dikenal sebagai dokter yang aktif dalam bermain media sosial (medsos).

Dari penelusuran Tribunnews, dokter Tifa kerap melontarkan kritikan terhadap para tokoh-tokoh di Tanah Air, satu di antaranya yakni Jokowi.

Kritikan tersebut, kerap ia sampaikan melalui akun X pribadinya yang telah bercentang biru bernama @DokterTifa.

Dikutip dari akun Linkedin-nya, dokter Tifa mengaku, merupakan lulusan Fakultas Kedokteran di UGM.

Dikutip dari Bangkapos.com, dokter Tifa dikenal sebagai dokter ahli saraf nutrisi.

Ia juga ahli epidemiologi molekuler dan praktisi makanan kesehatan.

Dokter Tifa diketahui telah menelurkan karya buku berjudul Body Revolution dan Nutrisi Surgawi.

Dalam kariernya, sejak tahun 2017, perempuan berhijab ini menjabat sebagai Presiden Ahlina Institute, Jakarta.

Sebelum itu, dokter Tifauzia Tyassuma juga pernah menjabat sebagai Executive Director di Center for Clinical Epidemiology & Evidence RSCM Jakarta sejak tahun 2009.

Sejak 2010, dokter Tifa juga mengemban jabatan sebagai Sekretaris Jenderal untuk Indonesian Clinical Epidemiology & Evidence-Based Medicine Network.

4. Rizal Fadillah

Rizal Fadillah adalah Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

Namanya juga dikenal sebagai Kader Muhammadiyah Jawa Barat (Jabar).

Rizal Fadillah bersama massa TPUA pernah mendatangi kediaman Jokowi di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025).

Alasannya mendatangi rumah Jokowi, yakni ia dan TPUA meminta Jokowi memperlihatkan ijazah UGM.

Rizal Fadillah mengaku, pihaknya sudah mendatangi UGM, tetapi UGM tidak bisa memperlihatkan ijazah Jokowi.

Menurut UGM, kata Rizal, ijazah tersebut hanya bisa ditunjukkan oleh pemilik, dalam hal ini adalah Jokowi.

Maka dari itu, ia mendatangi Jokowi untuk meminta Jokowi memperlihatkan ijazahnya.

"Oleh karena itu, kita datang ke pemilik, tapi ternyata pemilik itu sendiri tidak menunjukkan, bahkan mengembalikan kepada proses pengadilan," kata Rizal Fadillah, dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews, Rabu (16/4/2025).

(Tribunnews.com/Rakli)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan