Selasa, 16 September 2025

Hari Buruh

Prabowo Dukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional Asalkan Buruh Bersepakat

Prabowo mengaku tak masalah apabila Marsinah, jadi Pahlawan Nasional asalkan seluruh tokoh buruh dan elemen buruh bersepakat.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Sekretariat Presiden
HARI BURUH - Presiden Prabowo saat menghadiri peringatan hari buruh internasional atau May Day di Kawasan Monas, Jakarta, pada Kamis, (1/5/2025). Ia mendukung Marsinah jadi pahlawan nasional asal buruh sepakat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menceritakan adanya usulan kepadanya dari sejumlah tokoh buruh agar Pahlawan Nasional berasal dari kaum buruh.

Hal itu diungkapkan Prabowo saat menghadiri peringatan hari buruh internasional atau May Day di Kawasan Monas, Jakarta, pada Kamis (1/5/2025).

"Tokoh tokoh buruh sampaikan ke saya, pak kenapa sih pahlawan nasional enggak ada dari kaum buruh," kata Prabowo.

Presiden tidak menjelaskan rinci kapan, di mana dan siapa yang mengusulkan hal tersebut. 

Namun, kata Presiden begitu mendapat permintaan tersebut, ia lalu menanyakan balik kepada para tokoh buruh mengenai siapa yang layak jadi Pahlawan Nasional dari kaum buruh. 

Baca juga: Pidato di Hari Buruh, Presiden Prabowo kepada Koruptor: Hentikan Mencuri Uang Rakyat

Menurut Prabowo, para tokoh tersebut menyebutkan nama Marsinah.

"Dan mereka sampaikan, pak bagaimana kalau Marsinah pak. Marsinah jadi Pahlawan Nasional," katanya.

Prabowo mengaku tak masalah apabila Marsinah, jadi Pahlawan Nasional asalkan seluruh tokoh buruh dan elemen buruh bersepakat.

Ia mendukung usulan tersebut.

Baca juga: Presiden Dukung UU Perampasan Aset, Prabowo: Enak Saja, Sudah Nyolong Nggak Mau Kembalikan

"Asal seluruh pimpinan buruh mewakili kaum buruh sepakat. Saya akan mendukung marsinah menjadi pahlawan nasional," katanya.

Marsinah merupakan simbol perjuangan kaum buruh.

Ia bekerja  di sebuah perusahaan jam tangan di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. 

Ia hilang setelah terlibat dalam aksi mogok kerja menuntut perusahaan agar membayar upah sesuai keputusan gubernur.

Pada Mei 1993 silam jasadnya ditemukan di hutan Wilangan, Nganjuk, dengan tanda-tanda penyiksaan berat.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan