Minggu, 10 Agustus 2025

5 Model Kecurangan UTBK Diungkap Panitia SNPMB 2025, Klaim Ada Keterlibatan 'Orang Dalam' di Pusat

Ketua Penanggung Jawab SNPMB 2025 ungkap terjadinya kecurangan UTBK diindikasi adanya keterlibatan 'orang dalam' yang sudah berada di pusat UTBK.

Penulis: Rifqah
(Ilustrasi pelaksanaan UTBK SNBT_Gambar dibuat dengan AI Chat GPT Plus)
KECURANGAN UTBK-SNBT - (Ilustrasi pelaksanaan UTBK SNBT_Gambar dibuat dengan AI Chat GPT Plus). Ketua Penanggung Jawab SNPMB 2025 ungkap terjadinya kecurangan UTBK diindikasi adanya keterlibatan 'orang dalam' yang sudah berada di pusat UTBK. 

Dalam hal ini, Brian memastikan bahwa Kemendiktisaintek sejauh ini tidak kebocoran soal UTBK-SNBT 2025.

“Panitia menjamin tidak ada kebocoran,” tuturnya.

Untuk itu, Brian menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi secara mendalami terkait dugaan kecurangan ini.

Dia mengungkapkan, terdapat indikasi kejahatan yang terorganisir dalam kecurangan UTBK-SNBT.

"Kita akan melakukan pendalaman-pendalaman, karena kita melihat,” ujarnya.

Untuk keterangan selengkapnya atau mengenai dugaan kecurangan ini, Brian mengatakan bakal dijelaskan oleh panitia pelaksanaan UTBK-SNBT.

"Tapi nanti tolong dikonfirmasi kepada teman-teman panitia UTBK yang lebih mengetahui," pungkasnya.

Ada 14 Kasus Kecurangan Dalam UTBK-SNBT 2025

Sejauh ini, panitia SNPMB mengungkapkan sudah ada 14 kasus kecurangan yang terjadi dalam UTBK, sejak dimulainya ujian pada 23 April lalu.

"Kalau kita melihat teman-teman sekalian, bahwasannya kasus kecurangan itu terjadi sejak tanggal 23 April. Ada 9 kasus yang tercatat, 24 April ada 5 kasus," ujar Eduart pada konferensi pers daring, Jumat (26/4/2025).

Meski jumlah temuan kasus kecurangan tidak besar, Eduart mengatakan pihaknya akan terus melakukan pendalaman.

"Memang ini sedikit, tetapi kami tidak menutup mata terhadap kasus ini dan terus kami lakukan pendalaman," katanya.

Eduart mengungkap bahwa modus kecurangan terus berkembang dan memanfaatkan teknologi.

Panitia SNPMB pun melakukan investigasi mendalam terhadap temuan ini, termasuk analisis log sistem, rekaman CCTV, serta pelacakan akun peserta yang terindikasi terlibat.

"Bahkan ada yang menggunakan berbagai macam teknologi, misalnya dengan mencoba untuk mengambil soal dengan berbagai macam cara dan sarana teknologi."

"Baik dari perantara hardware, software, memakai HP semuanya. Bahkan semua dengan cara konvensional, serta melakukan remote desktop," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan