Selasa, 14 Oktober 2025
Tujuan Terkait

Beasiswa Pendidikan

5 Tips Lolos Wawancara Beasiswa LPDP 2025, Catat Hal yang Harus Kamu Hindari

Berikut ini 5 tips lolos wawancara LPDP 2025, catat hal yang harus kamu lakukan dan yang perlu kamu hindari saat menjawab pertanyaan interviewer.

Instagram @lpdp_ri
TIPS WAWANCARA LPDP - Tangkapan layar Instagram LPDP, Rabu (7/5/2025). Berikut ini hal-hal yang harus kamu perhatikan saat wawancara sebagai peserta beasiswa LPDP, di antaranya jangan sombong. 

TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memberikan tips untuk menjawab wawancara dalam seleksi beasiswa LPDP dengan cara yang elegan.

LPDP di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan berbagai program beasiswa baik di dalam mau pun di luar negeri.

Peserta akan mengikuti tahap wawancara jika peserta berhasil lolos dalam seleksi-seleksi sebelumnya.

Tahap wawancara ini penting karena peserta akan berhadapan dengan interviewer (pewawancara) yang akan menilai berbagai aspek termasuk jawaban peserta.

Bagi kamu yang akan mengikuti tahap wawancara dalam seleksi beasiswa LPDP, dapat mempelajari tips di bawah ini, dikutip dari Instagram @lpdp_ri.

1. Jangan "Humble Bragging"

Banyak yang gugup di tahap wawancara LPDP karena takut salah ucap, takut terkesan sombong, atau malah terdengar humble bragging.

Humble bragging adalah cara seseorang memamerkan kemampuannya, tapi dibungkus dengan keluhan, kerendahan hati, atau seolah-olah tidak disengaja atau bisa disebut pamer yang terselubung.

Humble bragging terdengar merendah, padahal sebenarnya ingin memamerkan sesuatu, misalnya, “Nggak nyangka banget bisa menang lomba nasional, padahal aku belum belajar sama sekali...”.

Humble bragging justru bisa membuat wawancaramu terlihat tidak otentik, mengaburkan nilai kontribusi nyata, hingga mengurangi kesan ketulusan dan kredibilitasmu.

Wawancara itu bukan tempat pamer, tapi tempat membuktikan kesiapan dan kontribusimu.

Baca juga: Beasiswa LPDP Dokter Spesialis RSPPU 2025 Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

2. Fokus Bicara soal Dampak Aksi Nyatamu

Ketika menghadapi soal wawancara, kamu harus fokus menunjukkan dampak atas aksimu, bukan sibuk membicarakan diri sendiri.

Jangan mengatakan "Saya pernah memenangkan 10 lomba.." tapi kamu perlu menunjukkan aksi nyatamu yang telah memberikan dampak pada orang lain.

Misalnya, "Saya menginisiasi program literasi yang menjangkau 20 siswa di desa saya." yang secara tidak langsung menggambarkan dampak upayamu untuk memperkenalkan program literasi di lingkunganmu.

3. Jelaskan Prosesnya, Bukan Hanya Hasilnya

Kemudian, kamu perlu menceritakan proses, bukan hanya membahas hasilnya.

Jangan mengatakan, "Saya juara nasional." tapi ceritakan proses kamu meraih juara tersebut.

Misalnya, "Saya belajar mandiri 3 bulan sambil bekerja paruh waktu. Itu mengasah disiplin saya."

Menceritakan prosesmu untuk mencapai sesuatu itu lebih penting daripada sekedar menceritakan hasilnya.

Hal ini karena interviewer ingin tahu bagaimana caramu meraih pretasi tersebut, bukan hanya menyebutkan apa yang kamu raih. 

4. Jangan Merendah untuk Meninggi

Sebagai peserta yang sedang diwawancara, sebaiknya kamu jangan merendah untuk meninggi.

Kamu tidak perlu mengungkapkan kehebatanmu dengan merendah namun akhirnya malah terkesan sombong.

Jangan mengatakan, "Saya sebenarnya biasa saja, tapi entah mengapa saya sering diminta jadi pembicara."

Kamu lebih baik mengungkapkan sudut pandangmu tentang pelajaran/ilmu yang kamu dapatkan dari setiap kesempatan itu.

Kamu bisa mengatakan, "Kesempatan jadi pembicara membuat saya semakin percaya diri dan belajar berjejaring."

5. Jangan Klaim Prestasi Tim Jadi Milik Pribadi

Jika kamu diminta menceritakan tentang kerja tim, jangan mengklaim pencapaian tim sebagai prestasi pribadimu.

Ada kalanya kamu tidak harus selalu mengklaim semua pencapaian sebagai milik pribadi.

Hal ini akan lebih baik jika kamu menggunakan kata "kami" jika pencapaian itu merupakan kerja tim.

Pengungkapan dengan kata "kami" menunjukkan kemampuanmu untuk menghargai kerja tim, kemampuan berkolaborasi, dan kerendahan hatimu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved