Fenomena Alam
Kapan Terjadi Flower Moon di Bulan Mei 2025? Simak Jadwal dan Penjelasannya
Terdapat fenomena flower moon di bulan Mei 2025, simak jadwal dan penjelasan mengenai fenomena langit berikut ini.
Penulis:
Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Pada bulan Mei 2025 terdapat fenomena astronomi yang menghiasi langit, salah satunya Flower Moon.
Kapan terjadinya fenomena Flower Moon di bulan Mei 2025?
Mengutip dari popular science, Flower Moon terjadi pada 12 Mei 2025.
Flower Moon ini merupakan fenomena bulan purnama.
Namun pemberian nama Flower Moon mengacu karena pada bulan tersebut bunga-bunga mekar di seluruh belahan bumi.
Baca juga: Fenomena Astronomi Bulan Mei 2025, Ada Parade 4 Planet yang Terlihat dari Bumi
Mengenal tentang Flower Moon
Bulan purnama terlihat paling bagus saat muncul di ufuk timur tepat setelah matahari terbenam di ufuk barat.
Fenomena Flower Moon ini juga membuat bulan purnama terlihat lebih menonjol dari biasanya dan berwarna jingga lembut yang indah saat itu.
Waktu terbaik untuk melihatnya adalah saat bulan terbit di tempat Anda berada.
Jika Anda ingin menyaksikan fenomena flower moon, pergilah ke tempat yang tinggi menghadap ke timur, atau kunjungi pantai yang menghadap ke timur.
Keduanya akan memberimu pemandangan cakrawala yang jelas—dan pemandangan terbaik "Bulan Bunga", jika langit cerah.
Mata telanjang sudah lebih baik, meskipun teropong akan memberi Anda pemandangan jarak dekat yang menakjubkan.
Baca juga: Fenomena Hujan Meteor Lyrid Terjadi pada 21-22 April 2025, Apakah Bisa Dilihat dari Indonesia?
Mengutip dari Forbes.com, Flower Moon ini biasanya akan terlihat jingga.
Bulan bunga atau flower moon akan terlihat paling besar dan terbaik saat muncul di cakrawala timur saat senja.
Fenomena ini terjadi selama sekitar 15-20 menit, bulan akan tampak jingga.
Hal ini dikarenakan, kita melihatnya melalui bagian atmosfer Bumi yang paling padat.
Cahaya merah dan jingga dengan panjang gelombang panjang bergerak lebih mudah melalui atmosfer daripada cahaya biru dengan panjang gelombang pendek, yang mengenai lebih banyak partikel dan tersebar.
Fisika yang sama (hamburan Rayleigh ) menjelaskan mengapa matahari terbenam tampak jingga.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.