Minggu, 17 Agustus 2025

Muktamar PPP

Jelang Muktamar PPP, Gus Yasin: Tidak Boleh Ada yang Namanya ‘Nyuwun Sewu’ Transaksional

Gus Yasin berharap kepemimpinan baru PPP bisa benar-benar memperjuangkan hak-hak rakyat serta mengedepankan nilai-nilai keislaman

HO/ istimewa 
HALAQAH JELANG MUKTAMAR - Tokoh muda Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus putra ulama karismatik KH Maimun Zubair, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, menyampaikan pesannya di hadapan peserta halaqah, Forum Halaqah Ulama dan Kaderisasi PPP di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Semarang, Jawa Tengah, belum lama ini. Gus Yasin menyampaikan harapan agar forum konsolidasi kali ini menjadi momentum pembaruan bagi masa depan PPP. 

Jelang Muktamar PPP, Gus Yasin Tolak Politik Transaksional dalam Pemilihan Ketua Umum

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh muda Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus putra ulama karismatik KH Maimun Zubair, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, menolak politik transaksional dalam proses pemilihan ketua umum partai berlambang Ka'bah itu.

Hal itu disampaikannya di hadapan peserta halaqah, Forum Halaqah Ulama dan Kaderisasi PPP di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Semarang, Jawa Tengah.

“Muktamar tidak boleh ada yang namanya ‘nyuwun sewu’ transaksional. Kami ingin semuanya dilakukan dengan baik,” kata Gus Yasin dalam keterangan yang diterima Kamis (8/5/2025).

Gus Yasin juga menyatakan dukungannya kepada eks-Menteri Perdagangan Agus Suparmanto sebagai calon Ketua Umum PPP.

Dia menilai Agus sebagai figur yang mampu membawa semangat perubahan dan menjaga marwah partai.

"Ada salah satu kandidat yang saya dukung ialah Mas Agus,” ucapnya.

Gus Yasin berharap kepemimpinan baru PPP bisa benar-benar memperjuangkan hak-hak rakyat serta mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam setiap kebijakan.

“Bagaimana menyejahterakan masyarakat, amar ma’ruf nahi munkar, dan tentu nilai-nilai agama itu harus dikedepankan,” ungkap Wakil Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Gus Yasin juga menyoroti pentingnya transformasi internal PPP agar mampu kembali tampil signifikan di kancah politik nasional.

“Masuk di parlemen dan bukan hanya masuk, tetapi juga signifikan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy atau Gus Romy dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa PPP harus kembali pada jati dirinya sebagai partai berbasis pesantren dan ulama.

“Kembali ke pesantren dan ulama. Hal tersebut adalah basis dari PPP,” kata Gus Romy.

Dia juga menyoroti dinamika perubahan demografi pemilih yang kini didominasi generasi muda.

Karena itu, menurutnya, PPP perlu melakukan peremajaan tampilan dan pendekatan politik yang lebih relevan.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan