Kamis, 21 Agustus 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Daripada Asuransi, DPR Lebih Setuju Pemerintah Maksimalkan BPJS Kesehatan untuk Korban Keracunan MBG

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI mengatakan wacana asuransi penerima manfaat MBG menimbulkan kesan seolah-olah program MBG membahayakan nyawa penerimanya.

Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
Tribunnews/Jeprima
PROGRAM MBG - Foto sejumlah siswa menikmati makanan makan bergizi gratis (MBG) di SDN 03 Jati Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (7/5/2025).Wakil Ketua Komisi IX DPR RI mengatakan wacana asuransi penerima manfaat MBG menimbulkan kesan seolah-olah program MBG membahayakan nyawa penerimanya. 

Sebaran 45 korban yang menjalani rawat inap selama KLB ini tersebar di RS Hermina sebanyak 11 orang, RS Islam sembilan orang, Mayapada lima orang, RS Azra empat orang, dan RSUD Kota Bogor empat orang.

Di RS PMI juga ada sebanyak tiga orang, kemudian RS EMC dua orang, RS Graha Medika dua orang, RS Juliana juga dua orang, RS RS Salak dua orang, lalu RS Siloam satu orang.

Korban keracunan ini berasal dari sembilan sekolah, sebagai berikut:

  1. TK Bina Insani: 28 orang
  2. SD Bina Insani: 13 orang
  3. SMP Bina Insani: 96 orang
  4. SMA Bina Insani: 1 orang
  5. SDN Kukupu 3: 8 orang
  6. SDN Kedung Waringin: 7 orang
  7. SMP Bina Greha: 8 orang
  8. SDN Kedung Jaya 1: 16 orang
  9. SDN Kedung Jaya 2: 46 orang

Dinkes Kota Bogor pun melakukan pemeriksaan atas peristiwa tersebut, tetapi belum sepenuhnya selesai.

“Bersamaan dengan hal ini, kami sampaikan hasil pemeriksaan lab belum semua selesai, hal ini dikarenakan sampel sampel yang didapatkan dikirim secara bertahap,” ujarnya.

Sebelumnya, diketahui bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium sampel makanan MBG, diduga penyebab keracunan 213 orang di Kota Bogor sudah keluar.

Dua menu makanan ternyata mengandung bakteri.

Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengatakan, bakteri yang terkandung dalam dua makanan itu bakteri Coli dan Salmonella.

“Dari hasil pemeriksaan Lab kurang lebih hampir 4 hari terakhir hasilnya menunjukan beberapa bahan itu mengandung Bakteri Coli dan Salmonella,” kata Dedie Rachim kepada TribunnewsBogor.com di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Senin (12/5/2025).

Adapun, bakteri E. Coli dan Salmonella ini didapat dari dua jenis makanan yang disajikan, hingga akhirnya menyebabkan 213 siswa mengalami gejala keracunan mulai dari muntah-muntah sampai diare.

Dua bakteri itu didapati pada makanan telur ceplok saus barbeque dan tumis tahu tauge.

Telur itu dimasak pada malam hari dan didistribusikan kepada siswa pada siang hari.

Makanan ini dimasak di dapur Sekolah Bosowa Bina Insani Kota Bogor, yang juga melayani 13 sekolah lainnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Korban Keracunan MBG di Kota Bogor Masih Terus Bertambah, Kini Total Ada 223 Orang

(Tribunnews.com/Rifqah/Fersianus Waku/Igman Ibrahim) (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan