Ibu Kota Baru
Kata Profesor Sains dari NTU Soal IKN sebagai Warisan Jokowi: Itu Kan Keinginan Individu
Profesor dari Nanyang Technological University (NTU), Prof. Sulfikar Amir, menyebut bahwa pembangunan IKN diawali dari keinginan individu Jokowi.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Tiara Shelavie
Sehingga, menurutnya, membangun IKN bukanlah opsi terbaik.
"Kenapa? Karena tujuan-tujuan yang ingin dicapai itu sebenarnya bisa dilakukan melalui hal yang lain," kata Sulfikar.
"Jadi pembangunan ibu kota itu kan adalah upaya atau a means yang sebenarnya kalau kita bandingkan dengan means yang lain itu belum tentu adalah pilihan yang terbaik," imbuhnya.
Apalagi, pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur yang kabarnya kini sudah menghabiskan hampir Rp100 triliun tetapi dampaknya dinilai tidak terlihat.
"Jadi misalnya, pemerataan pertumbuhan ekonomi bisa dilakukan tidak dengan memindahkan memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, lalu menghabiskan puluhan bahkan sebenarnya sudah sampai 100 triliun, tetapi kemudian impact dari pembangunan IKN itu hampir tidak ada. Karena membangun sebuah kota, sebuah kota baru, apalagi ibu kota, itu biayanya mahal banget," tandasnya.
(Tribunnews.com/Rizki A.)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.