Rekonsiliasi PWI
PWI Yogyakarta Dukung Kongres Persatuan sebagai Langkah Rekonsiliasi dan Penguatan Organisasi
Hudono menilai dinamika internal yang sempat terjadi dalam tubuh PWI adalah bagian dari proses pembelajaran. Ia mendorong agar perbedaan pendapat tida
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Hudono, menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Kongres Persatuan PWI yang dijadwalkan berlangsung paling lambat pada akhir Agustus 2025.
Ia menilai forum ini merupakan momen penting untuk memulihkan soliditas organisasi dan menjawab tantangan profesi jurnalistik ke depan.
“Kongres kali ini harus kita maknai sebagai momentum rekonsiliasi, konsolidasi, dan revitalisasi organisasi, demi menjawab tantangan zaman dan menjaga marwah profesi kewartawanan,” ujar Hudono, Minggu (18/5/2025).
Hudono menilai dinamika internal yang sempat terjadi dalam tubuh PWI adalah bagian dari proses pembelajaran. Ia mendorong agar perbedaan pendapat tidak menjadi alasan perpecahan, melainkan justru menguatkan semangat kebersamaan dalam bingkai profesionalisme dan independensi pers.
“Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam organisasi besar seperti PWI, namun saatnya kita merajut kembali kebersamaan dengan semangat profesionalisme dan independensi,” katanya.
Ketua PWI DIY itu juga menekankan perlunya keterlibatan aktif dari seluruh anggota daerah, termasuk dari Yogyakarta.
Ia memastikan bahwa PWI DIY siap terlibat dan mendukung proses menuju kongres demi hasil yang berorientasi pada kepentingan bersama.
“Kami di daerah siap mendukung proses menuju kongres dengan semangat keterbukaan, demokrasi, dan tanggung jawab moral, agar hasilnya nanti betul-betul membawa kemaslahatan bagi organisasi dan dunia pers Indonesia,” jelasnya.
Baca juga: PWI Aceh Apresiasi Gebrakan Dewan Pers Buka Jalan Rekonsiliasi Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia
Ia menambahkan bahwa penyelenggaraan kongres ini diharapkan mampu menyatukan kembali langkah organisasi, mengaktifkan program yang sempat tertunda, termasuk pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Hudono juga menyoroti urgensi kongres untuk tidak sekadar memilih pemimpin baru, tetapi merumuskan arah strategis yang relevan terhadap tantangan industri media di era digital, perlindungan jurnalis, serta penguatan kualitas dan integritas jurnalistik nasional.
“PWI adalah rumah besar kita semua. Mari kita jaga dan rawat bersama, dengan hati yang jernih dan tujuan yang luhur,” tegasnya.
Kongres Persatuan PWI ini merupakan hasil kesepakatan dari dua kubu PWI yang sempat berseteru selama hampir satu tahun. Konflik internal bermula setelah Kongres Bandung pada 27 September 2023 yang menetapkan Hendry Ch Bangun sebagai Ketua Umum. Namun, pada 18 Agustus 2024, digelar Kongres Luar Biasa (KLB) yang memilih Zulmansyah Sekedang sebagai ketua versi lain.
Melalui proses mediasi yang dimediasi anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi, pada Jumat malam (16/5/2025) di Jakarta, kedua belah pihak akhirnya menyepakati penyelesaian konflik melalui satu kongres bersama. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam dokumen bermaterai yang dinamakan Kesepakatan Jakarta.
“Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan,” ujar Hendry.
“Ini semua untuk mengembalikan PWI yang sempat tertahan program kerjanya akibat perpecahan selama setahun.”
Baca juga: Anggota DPR RI Sebut Penyiaran Digital Miliki Peran Strategis dalam Ketahanan Nasional
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.