Jumat, 12 September 2025

Prakiraan Cuaca

Mengapa Sudah Musim Kemarau, tapi Hujan Masih Deras? Ini Penjelasan BMKG

BMKG memberikan penjelasan alasan mengenai mengapa sudah memasuki musim kemarau tetapi hujan masih sangat deras.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Febri Prasetyo
Canva/Tribunnews.com
CUACA EKSTREM - Foto AI yang dibuat melalui Canva pada Selasa (20/5/2025) menunjukkan situasi cuaca ekstrem, di mana panas saat siang hari dan hujan lebat terjadi di malam hari. BMKG menjelaskan alasan mengapa sudah memasuki musim kemarau tetapi masih hujan deras. 

TRIBUNNEWS.COM - Musim kemarau sudah memasuki wilayah Indonesia sejak April 2025.

Namun, hujan deras masih terus terjadi di berbagai wilayah Indonesia meski musim kemarau sudah tiba.

Banyak masyarakat di Indonesia yang mengeluhkan cuaca yang sangat panas di siang hari, tetapi hujan deras terjadi pada malam hari.

Lantas, apa yang sebenarnya tengah terjadi?

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memberikan peringatan bahwa musim kemarau 2025 diprediksi akan berlangsung lebih singkat dari biasanya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan musim kemarau sudah terjadi sejak April 2025 di Lampung bagian timur, pesisir utara Jawa bagian barat, pesisir Jawa Timur, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Sementara itu, pada bulan Mei dan Juni 2025, kata Dwikorita, akan meluas di sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua.

Tentang sifat musim kemarau 2025, Dwikorita mengatakan sekitar 60 persen wilayah diprediksi mengalami kemarau dengan sifat normal, 26 persen wilayah mengalami kemarau lebih basah dari normal, dan 14 persen wilayah lainnya lebih kering dari biasanya.

"Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26% wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan," ungkap Dwikorita, dikutip dari laman resmi BMKG.

Namun, memasuki minggu terakhir Mei 2025, dinamika cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia masih menunjukkan pola peralihan musim dengan cuaca yang cepat berubah.

Cuaca cenderung cerah pada pagi hingga menjelang siang hari, tetapi berubah menjadi hujan pada sore hingga malam hari.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Hari Ini Selasa 20 Mei 2025: Jawa Tengah dan Jawa Timur Potensi Hujan Lebat

Meskipun sebagian wilayah sudah memasuki musim kemarau, curah hujan yang terindikasi signifikan masih kerap terjadi, terutama pada sore hingga malam hari.

Di sisi lain, suhu udara yang menyengat pada siang hari terasa relatif lebih hangat akibat kelembaban udara yang lembab.

Kondisi atmosfer dapat menjadi sangat labil akibat interaksi suhu permukaan laut, tekanan udara, dan kelembaban yang tinggi.

"Sehingga memungkinkan adanya pembentukan awan konvektif seperti Cumulonimbus yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, angin kencang, hingga hujan es," kata BMKG.

BMKG menyebutkan, dalam sepekan terakhir saja, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat telah memicu bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah, seperti Aceh, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan