Aksi Driver Ojek Online
Salsabila, Driver Ojol Cantik Asal Kemayoran Ikut Demo di Patung Kuda Jakarta, Ini Kisahnya
Di antara ratusan driver ojek online yang berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda ada sosok wanita berparas cantik. Ia menekuni profesi sejak kuliah.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di antara ratusan driver ojek online (ojol) yang berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat ada sosok wanita berparas cantik.
Dia adalah Salsabila (27), rambutnya panjang, kulitnya putih, dan bibirnya merah.
Dia mengaku sudah menekuni pekerjaan ojol sejak 2016.
Salsabila mengikuti aksi demo sebagai bentuk solidaritas yang tinggi sesama pengemudi ojol.
"Aku dari usia 19 tahun jadi ojol untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kuliah," ucap Salsabila di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).
Baca juga: Jeritan Pengemudi Ojek Online Terbebani Potongan Aplikator: Kadang Pulang Nggak Bawa Uang
Dara asal Kemayoran itu enggan berkomentar jauh mengenai tuntutan yang disampaikan massa hari ini.
Menurutnya, apapun yang disampaikan para pengemudi ojek online niatnya untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan.
Salsabila juga sudah menamatkan kuliahnya di satu universitas kawasan Jakarta Selatan.
Hingga kini dia masih sesekali menjalani profesi ojek online.
Baca juga: Tuntut Keadilan Tarif, Pengemudi Ojek Online Dorong Motor dari Balai Kota ke Kementerian Perhubungan
Hebatnya, Salsabila tidak takut dipandang sebelah mata oleh teman-temannya.
Selagi yang dikerjakan halal dan tidak merepotkan orang lain, dia akan melakukan.
"Cari pekerjaan memang lagi susah ya karena ojek ini waktunya fleksibel terutama waktu itu aku sambil kuliah," ucapnya.
Diketahui, massa ojek dan driver online yang tergabung dalam sejumlah organisasi melakukan long march dimulai dari depan Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).
Ratusan peserta unjuk rasa ini menggunakan atribut ojek online membawa banner bertuliskan sejumlah tuntutan.
Aksi long march bergerak ke arah Patung Kuda hingga ke Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat.
Mereka menuntut kenaikan tarif, evaluasi potongan dari aplikasi hingga kehadiran UU Transportasi Online Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.