Lima Tahun Peningkatan ASI Eksklusif: Peran Strategis Cuti Melahirkan dalam UU KIA
Berdasarkan survei ibu yang mendapat cuti selama enam bulan memiliki peluang 30 persen lebih tinggi untuk memberikan ASI eksklusif
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Editor:
Eko Sutriyanto
Dari sisi kesehatan, manfaat pemberian ASI eksklusif sangat jelas. Bagi bayi, ASI memperkuat sistem imun, menurunkan risiko kematian, serta mendukung tumbuh kembang optimal, terutama otak. Sementara bagi ibu, masa cuti memberi waktu yang cukup untuk pemulihan fisik dan mental pasca persalinan, serta menurunkan risiko depresi postpartum.
Selain itu, manfaat jangka panjang dari kebijakan cuti dan pemberian ASI eksklusif juga dirasakan di tingkat makro. Anak yang lebih sehat berarti pengeluaran kesehatan nasional dapat ditekan, dan produktivitas generasi mendatang meningkat.
Kolaborasi Semua Pihak Jadi Kunci
Peningkatan angka ASI eksklusif adalah hasil dari kolaborasi lintas sektor—pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, akademisi, media, dan tentu saja para ibu. Namun, pekerjaan belum selesai. Implementasi UU KIA perlu dipastikan berjalan optimal, termasuk pemberian insentif bagi perusahaan yang aktif mendukung praktik menyusui.
Jika momentum ini terus dijaga dan diperkuat, Indonesia memiliki peluang besar menjadi negara teladan dalam mencetak generasi yang lebih sehat, kuat, dan berdaya sejak dini.
Jadi Juri Ajang Pencarian Bakat Musik Dangdut, Lesti Kejora Harus Siapkan Stok ASI untuk Bayinya |
![]() |
---|
5 Contoh Surat Cuti Melahirkan untuk HRD atau Atasan, Format Formal dan Email |
![]() |
---|
ASI Jadi Jembatan Emosional Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Ibu, Yuk Semangat Menyusui! Hadapi Tantangan Pemberian ASI, Ini Krusial untuk Perkembangan Otak Bayi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.