Ijazah Jokowi
Roy Suryo Tegaskan Pentingnya Ijazah Jokowi Ditunjukkan ke Publik, Singgung UU Nomor 14 Tahun 2008
Roy Suryo menyayangkan, ada Pusat Laboratorium Forensik untuk menguji ijazah Jokowi, tetapi yang disampaikan oleh Bareskrim hanya sebatas narasi.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Pakar telematika Roy Suryo menegaskan pentingnya ijazah milik Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk ditunjukkan ke publik.
Adapun Bareskrim Polri menyatakan bahwa ijazah S1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi asli setelah dilakukan uji laboratorium forensik (labfor).
Adapun uji labfor terhadap ijazah Jokowi dilakukan menyusul adanya pengaduan masyarakat oleh Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana.
Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyampaikan, dari hasil uji labfor ijazah Jokowi, dinyatakan keaslian dokumen tersebut.
Pengecekan berdasarkan dari bahan kertas, pengaman kertas, bahan cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan dari dekan dan rektor.
"Dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," ucap Djuhandani dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025), dilansir Tribunnews.
Roy Suryo: Penting untuk Tunjukkan Ijazah ke Publik
Namun, Roy Suryo menyoroti cara Bareskrim Polri menyatakan keaslian ijazah Jokowi tanpa menunjukkan dokumen tersebut ke hadapan publik.
Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI (Menpora) tersebut, menunjukkan ijazah ke khalayak sangat penting.
Hal ini disampaikan Roy saat melakukan telewicara dalam tayangan berita di kanal YouTube Official iNews, Kamis.
"Seberapa penting sebetulnya ijazah ini untuk ditunjukkan ke publik?" tanya host Official iNews.
Baca juga: Bareskrim Polri: Skripsi Jokowi Satu-satunya yang Didigitalkan di Perpustakaan UGM
"Sangat penting. Ini kan kita semua punya otak, punya akal. Tuhan yang Maha Kuasa, Allah Subhanahuwata'ala itu memberikan kepada kita otak kiri untuk berpikir, otak kanan untuk berpikir logis," jelas Roy.
Ia menyayangkan, sudah ada Pusat Laboratorium Forensik untuk menguji ijazah Jokowi, tetapi malah yang disampaikan oleh Bareskrim hanya sebatas narasi.
"Jangan sampai, kita diberi biaya besar untuk membuat Pusat Laboratorium Forensik Polri, tapi hasilnya hanya berupa narasi," katanya.
"Jadi narasi itu hanya kita disuruh percaya bahwa ijazahnya asli, gitu aja," tambah Roy.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.