Ijazah Jokowi
Tanggapi Polemik Ijazah, Pengamat BRIN: Ada Kelompok yang Tak Suka Kebijakan Jokowi
Peneliti senior riset dan politik BRIN mengatakan isu ijazah Jokowi sebagai celah rawan menggerus warisan kebijakan Jokowi.
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski tidak lagi menjabat presiden namun Joko Widodo (Jokowi) terus jadi sorotan.
Beberapa hari terakhir ini, ijazah Jokowi kembali dipersoalkan sejumlah kalangan hingga berujung pelaporan ke polisi.
Peneliti senior riset dan politik dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi, banyak aspek yang menyebabkan munculnya hal itu.
Baca juga: PN Sleman Gelar Sidang Perdana Gugatan Ijazah Jokowi Hari Ini, Begini Kesiapan UGM
Diantaranya, kata dia, bisa jadi mereka yang kerap menyoroti aspek administrasi (pendidikan) ini sebagai celah rawan untuk menggerus warisan kebijakan Jokowi.
"Fragmentasi sosial dan politik dalam negara demokrasi wajar terjadi, termasuk dalam hal ini isu (keabsahan) ijazah Pak Jokowi. Ada kelompok yang barangkali selalu memperhatikan aspek administrasi yang kebetulan bisa jadi dianggap celah. Ada pula kelompok yang tidak mengedepankan aspek itu, dan yang terpenting adalah kinerja, pengalaman dan integritasnya saat menjadi pemimpin nasional," ulas Syafuan yang menjadi salah satu penanggap dalam kegiatan "Survei Nasional CISA: Pandangan Publik Terhadap Isu Ijazah Palsu Pak Jokowi" yang digelar di Jakarta pada Rabu (21/5/2025).
Dalam kesempatan itu, Center for Indonesia Strategic Actions (CISA) memperlihatkan survei mayoritas publik meyakini bahwa isu ijazah Jokowi adalah permainan politik lawan politik.
Dari survei tercatat sebanyak 89.87 persen persen responden menilai bahwa isu ini sangat mungkin sengaja disebarkan (dikapitalisasi) untuk kepentingan politik tertentu yang bisa jadi lawan politik Jokowi.
Syaufan mengatakan dari riset CISA ini bisa jadi melihat rekam jejak Jokowi bisa jadi jauh lebih penting dari urusan administratif akademik itu.
Ia menuturkan bisa jadi dari pengalaman, pengalaman, kesabaran, dan arah kebijakan itu bisa saja jauh lebih penting.
Baca juga: Jokowi Sesalkan sekaligus Anggap Polemik Ijazah Palsu Keterlaluan, Rocky Gerung: Sikapnya Ambigu
"Kita lihat, bagaimana Pak Jokowi begitu sabar saat menjabat Walikota Solo, ketika merelokasi pedagang kaki lima, kinerjanya selama menjabat gubernur Jakarta dan puncak karirnya menjadi presiden," ulas Syafuan yang menjadi pembahas survei itu.
Dalam fragmentasi itu, menurut dia, akan ada saja kelompok yang kerap menyoroti kelemahan siapa pun pemimpin nomor satu di republik ini.
"Nah bisa jadi kelompok yang selalu mengkritisi hal ini, tidak menyukai warisan kebijakan Pak Jokowi," ungkapnya.
Dari survei CISA itu, sebanyak 51.35% responden sangat percaya, dan 25.35% responden cukup percaya terhadap klarifikasi yang diberikan oleh Jokowi.
Tren serupa dari riset itu, juga terlihat dari persepsi responden terhadap klarifikasi dari pihak UGM. Sebanyak, 47.35% responden sangat percaya, 25.76% cukup percaya dengan klarifikasi yang telah disampaikan oleh UGM.
CISA juga menggali tentang persepsi publik seberapa tepat langkah Jokowi menempuh proses hukum untuk memulihkan reputasinya terkait terpaan isu ijazah ini.
Ijazah Jokowi
Jokowi Ngaku Siap Hadapi Gugatan soal Ijazah Dirinya dan Wapres Gibran: Semua Kita Layani |
---|
Lagi! Jokowi Bongkar soal Dalang Besar di Balik Polemik Ijazahnya dan Gugatan Gibran |
---|
Hari Ini Roy Suryo Cs Gelar Bedah Buku Jokowi’s White Paper di UII Yogya |
---|
Setelah Buku Jokowi’s White Paper, Roy Suryo Bakal Terbitkan Buku Tentang Wapres Gibran |
---|
Sosok Zaenal Mustofa, Penggugat Ijazah Jokowi yang Baru Saja Divonis 1,5 Tahun Penjara |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.