Senin, 6 Oktober 2025

Tantangan Bimo Wijayanto Pimpin DJP: Bangun Soliditas Internal dan Kepercayaan Publik

Dirjen Pajak baru Bimo Wijayanto hadapi tantangan besar: bangun soliditas internal DJP dan pulihkan kepercayaan publik demi target fiskal.

Penulis: Reza Deni
Editor: Glery Lazuardi
KOMPAS.com/Adhyasta Dirgantara
DIRJEN PAJAK BARU - Bimo Wijayanto saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (20/5/2025). Bimo Wijayanto kini resmi menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI usai dilantik oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Jumat (23/5/2025). Berikut sosok dan rekam jejak Bimo Wijayanto. 

Kepastian hukum berarti bahwa peraturan pajak harus jelas, konsisten, dan tidak berubah-ubah secara mendadak.

“Ini penting untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan memperkuat kepercayaan investor domestik maupun asing,” ungkap Ariawan.

Di sisi lain, dia menilI keadilan tidak selalu berarti sama rata, tetapi proporsional dan berpihak pada  kelompok yang rentan. Kebijakan seperti penguatan progressive tax, insentif pajak yang tepat sasaran, serta perbaikan skema restitusi menjadi kunci untuk mendorong kepatuhan sukarela.

"Dengan berbagai latar belakang keilmuan yang dimiliki dan dukungan politik dari pemerintah atas semua kebijakan yang ditetapkan, Bimo akan mampu melaksanakan tugas-tugasnya di DJP," tandasnya

Baca juga: Bimo Wijayanto Jadi Dirjen Pajak, Sri Mulyani: Terima Kasih Menko Airlangga Sudah Menghibahkan 

Sebelumnya, Bimo Wijayanto resmi sebagai Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan pada Jumat (23/5/2025).

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Sekretaris Deputi bidang Kerjasama Ekonomi dan Investasi Kementerian Perekonomian.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan terima kasih kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, karena telah mentransfer pegawainya ke Kementerian Keuangan.

"Terima kasih Pak Menko (Airlangga Hartarto) telah menghibahkan Pak Bima ke kami," kata Sri Mulyani saat Pelantikan Pejabat Eselon I Kemenkeu, secara virtual, Jumat.

"Dan juga selama ini bekerjasama dalam menggodok seluruh kebijakan- kebijakan ekonomi, di mana APBN dan keuangan negara sering menjadi sesuatu yang sangat diandalkan," tuturnya.

Bendahara negara itu menyebut bahwa para pejabat yang sudah dilantik itu tidak akan bisa bekerja sendiri. Perlu ada sinergi yang kuat satu sama lain.

"Sinergi adalah keniscayaan, bukan hanya slogan kosong. Sinergi juga adalah kebutuhan. Saya ingin seluruh pejabat di Kementerian Keuangan menyadari dan hari ini adalah hari Jumat yang biasanya kalau umat Islam mengatakan Jumat berkah," tutur Sri Mulyani.

"Ini bukan untuk memuaskan pimpinan, ini adalah tanggung jawab sejarah yang ditekankan oleh Presiden Republik Indonesia. Jaga integritas karena dia merupakan tiang utama bagi bendahara negara untuk terus menjaga dan mengelola keuangan negara," terang dia.

Diketahui, Bimo menggantikan Direktur Jenderal Pajak sebelumnya yakni Suryo Utomo. Sementara Suryo Utomo menjadi Kepala Badan Intelijen Keuangan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved