Momen Presiden Prabowo Jelaskan Lukisan Ngurah Rai ke Emannuel Macron
Dalam kunjungannya ke Istana Merdeka, Jakarta Presiden Perancis Emannuel Macron tertarik pada sejumlah lukisan, Rabu (28/5/2025).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam kunjungannya ke Istana Merdeka, Jakarta Presiden Perancis Emannuel Macron tertarik pada sejumlah lukisan, Rabu (28/5/2025).
Ia menanyakan kepada Presiden Prabowo mengenai lukisan yang terpasang di sejumlah dinding Istana.
Diantaranya yakni lukisan Presiden Soekarno dan lukisan pahlawan nasional asal Bali I Gusti Ngurah Rai. Prabowo kemudian menjelaskan mengenai lukisan lukisan tersebut.
Prabowo menjelaskan kepada Macron mengenai sosok Ngurah Rai yang ada dalam lukisan tersebut.
Menurut Prabowo Ngurah Rai merupakan pahlawan yang gugur pada pertempuran Puputan Margarana pada November 1947.
“Ini adalah pahlawan kita yang gugur, dia berasal dari Bali. Namanya I Gusti Ngurah Rai. Dia dan batalionnya dikepung,” kata Prabowo.
Presiden menjelaskan bahwa saat pertempuran berlangsung amunisi Ngurah Rai dan pasukannya. Pihak lawan yakni pasukan Belanda kemudian meminta Ngurah Rai untuk menyerah namun hal itu ditolak.
Ngurah Rai melakukan perlawanan dengan senjata seadanya.
"Tapi dia menolak, dia tidak mau menyerah. Jadi, dengan bayonet terpasang, dia menyerang. Dan mereka semua gugur. Satu batalion gugur semuanya,” katanya.
Menurut Prabowo pertempuran Puputan Margarana adalah peristiwa yang bersejerah dan monumental dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Macron menggelar pertemuan empat mata dengan Presiden Prabowo yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral didampingi delegasi masing-masing di Istana Merdeka.
Baca juga: Baru Mendarat di Indonesia, Presiden Prancis Emmanuel Macron Teringat Jokowi
Selain itu, Presiden Macron dijadwalkan akan mengunjungi Candi Borobudur dan juga Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah pada Kamis, esok 29 Mei 2025.
| Prabowo Minta Mentan Produksi Pupuk Berkualitas Harga Terjangkau |
|
|---|
| Ekspatriat Pimpin BUMN, Komisi VI DPR: Jangan Dipaksakan |
|
|---|
| CELIOS Kritik Prabowo Izinkan WNA Pimpin BUMN: Tata Kelola BUMN Tak Diperbaiki Maka Akan Sia-sia |
|
|---|
| Tokoh Pemuda Adat Tabi Harap Komite Eksekutif Papua Beri Tempat Bagi Lulusan Luar Negeri |
|
|---|
| WNA Diizinkan Pimpin BUMN, CELIOS Pertanyakan Konsistensi Nasionalisme Ekonomi Prabowo |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.