Jumat, 3 Oktober 2025

Peredaran Narkoba

3 Negara Diprediksi Jadi Tempat Persembunyian Fredy Pratama dan Dewi Astutik, BNN: Kami Kejar Mereka

BNN menyebut tiga negara yang diduga kuat menjadi tempat persembunyian Fredy Pratama dan Dewi Astutik.

Istimewa/Dok. Interpol
GEMBONG NARKOBA - WNI asal Ponorogo, Jawa Timur, bernama Dewi Astutik, menjadi sorotan setelah BNN bersama Bea Cukai dan TNI AL berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perairan Kepulauan Riau, Kamis (22/5/2025). Dewi yang buron sejak 2024, diketahui masih satu organisasi jaringan narkoba internasional dengan Fredy Pratama, yakni Golden Triangle. Terbaru, BNN mengungkap tiga negara Byang diduga kuat menjadi tempat persembunyian Fredy Pratama dan Dewi Astutik. 

"Untuk totalnya, sebanyak dua ton (sabu)," jelas Kabid Berantas BNN Provinsi Kepri, Kombes Bubung, Kamis, dikutip dari TribunBatam.id.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (26/5/2025), Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom, menyebut pengungkapan penyelundupan barang haram ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah.

Marthinus mengatakan dua ton sabu yang berhasil disita itu disimpan dalam 67 kardus dan dobungkus menggunakan kemasan khas milik jaringan Golden Triangle.

"Berdasarkan data pengungkapan kasus narkotika, hasil pengungkapan kasus penyelundupan narkotika ini merupakan pengungkapan terbesar dalam sejarah pemberantasan narkotika di Indonesia," ujar Marthinus di Batam, Senin.

"Saat digeledah, ditemukan 67 kardus berisi 2.000 bungkus narkotika jenis sabu seberat kurang lebih dua ton atau yang dibungkus kemasan khas yang digunakan jaringan Golden Triangle," urainya.

Baca juga: Munculnya Nama Dewi Astutik dalam Penyelundupan Sabu 2 Ton, Punya Peran Penting di Golden Triangle

Sebelum berhasil membongkar penyelundupan dua ton sabu, tim gabungan yang terdiri dari BNN, Bea Cukai, dan TNI AL, telah memantau selama kurang lebih lima bulan.

Hal ini bermula saat tim gabungan mendapat informasi awal dari rekanan internasional terkait akvititas jaringan narkoba internasional dari Golden Triangle.

Setelahnya, BNN bersama Direktorat Intelijen dan Direktorat Interdiksi Narkotika serta Direktorat Jenderal Bea Cukai melakukan join analysis untuk melacak keberadaan kapal yang digunakan dalam penyelundupan.

Lima bulan berselang, mereka berhasil mengidentifikasi kapal MT. Sea Dragon Tarawa, di mana pada awal Mei 2025, terpantau berlayar dari Laut Andaman menuju perairan Kepulauan Riau.

Pada 2 Mei 2025 pukul 23.00 WIB, saat kapal melintasi perairan Indonesia, operasi pun dilakukan.

Operasi melibatkan kapal BC 20003 dan BC 20007 milik Bea Cukai, serta dua kapal tempur TNI AL, yaitu KRI Surik 645 dan KRI Silea 858, dengan dukungan dari Lantamal IV Batam, Polda Kepri, dan BAIS TNI.

Dari kasus inilah terungkap, Dewi Astutik menjadi otak penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton.

Empat WNI yang menjadi awak kapal MT. Sea Dragon Tarawa merupakan orang yang direkrut Dewi untuk menjadi kurir narkoba.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul BNN Sebut BB Narkoba Dari Kapal Pembawa Sabu Tangkapan Tim di Kepri Capai 2 Ton

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved