Banyak PHK, Janji Gibran Ciptakan 19 Juta Lapangan Kerja Disorot, Ade Armando: Itu Ada Syaratnya
Badai PHK di tanah air membuat banyak orang menagih janji Wapres Gibran yang pernah mengatakan akan membuka 19 juta lapangan kerja.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Janji Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuka 19 juta lapangan pekerjaan mendapat sorotan akhir-akhir ini.
Janji itu disampaikan Gibran saat berkampanye pada Pilpres 2024. Kini banyak orang yang menagih janji Gibran di tengah badai PHK di tanah air.
Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan memperkirakan akan ada 280.000 orang terkena PHK pada tahun 2025.
Sektor manufaktur diprediksi akan menjadi penyumbang terbanyak PHK, lebih tepatnya 80 persen akan terjadi pemutusan kerja pada industri padat karya dan produsen barang konsumsi.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando turut mengomentari janji mantan Wali Kota Solo itu. Ade mengingatkan bahwa janji Gibran itu ada syaratnya.
“Saya baca ulang yang dikatakan Gibran pada tahun 2024. Dia ngomong itu. Pada saat kampanye dia bilang ada syaratnya. Dia bicara tentang harusnya ekonomi kita bergerak ke arah mana,” ujar Ade dalam video di kanal Indonesia Lawyers Club yang diunggah hari Kamis, (5/6/2025).
Kata Ade, Gibran menyebut beberapa hal dalam janjinya.
“Misalnya saja dia menyebut kalau kita bisa menjalankan hilirisasi dan itu hilirisasi dari nikel sampai pangan. Bukan cuma nikel, yang pangan pun sudah dia bicarakan di video yang sekarang, hilirisasi pangan.”
“Itu artinya kita bukan cuma mengekspor bahan-bahan mentah kita, termasuk nikel, termasuk hasil pertanian kita, tapi diolah dulu di dalam negeri, baru kemudian bisa dijual.”
Ade mengatakan hal seperti itu pasti akan menyerap tenaga kerja berlipat-lipat.
Lalu, Ade menyinggung smelter yang diperlukan untuk hilirasi. Dia mengatakan jika smelter didirikan di banyak tempat, pasti akan ada banyak tenaga kerja yang terserap di dalamnya.
Baca juga: PHK Massal 2025? Simak 2 Jurus Pemkot Jakbar Buka Peluang Kerja Baru
“Jadi harus ada. Syaratnya adalah kalau ada hilirisasi, akan ada banyak tenaga kerja yang terbuka. Apalagi kalau pangan, pertanian kita dilakukan hilirisasi secara serius,” kata dia.
Ade mengakut tidak tahu apakah hilirisasi seperti itu sudah dijalankan di tanah air karena dia bukan orang pemerintahan.
“Jadi dia (Gibran) bertumpu kepada, ‘Kita kembali deh ke pertanian nih. Pangan tuh kita berusaha giatkan.’ Itu pasti akan menyerap begitu banyak penduduk,” ucap Ade.
Menurut Ade, Gibran juga berbicara tentang digitalisasi dan ekonomi kreatif. Ade mengklaim Indonesia punya peluang yang sangat besar dalam hal ekonomi kreatif.
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.