Idul Adha 2025
Libur Idul Adha 1446 H/2025 Sampai Tanggal Berapa? Tanggal 9 Juni Cuti Bersama
Libur Idul Adha 1446H/2025 sampai tanggal berapa? 9 Juni 2025 terdapat tanggal merah cuti bersama, berikut daftar hari liburnya.
Penulis:
Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Idul Adha dilaksanakan besok Jumat, 6 Juni 2025 atau bertepatan dengan 10 Dzulhijjah dalam penanggalan Islam.
Idul Adha merupakan hari raya umat muslim, maka perayaan tersebut masuk dalam daftar hari libur nasional.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani oleh Menteri Agama (Menag), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dengan nomor 1017 Tahun 2024, tanggal libur nasional Idul Adha jatuh pada 6 Juni 2025.
Hari libur Idul Adha juga dilanjutkan dengan cuti bersama pada 9 Juni 2025.
Selain hari libur dan cuti bersama tersebut, perayaan Idul Adha juga bertepatan dengan akhir pekan.
Maka libur Idul Adha tahun ini dimulai dari tanggal 6 Juni sampai 9 Juni 2025.
Baca juga: Sebelum Sholat Idul Adha Boleh Makan? Ini Sunnah Sebelum Melaksanakan Sholat Ied
Daftar Hari Libur Nasional 2025
1 Januari (Rabu) Tahun Baru 2025 Masehi
27 Januari (Senin) Isra Mikraj Nabi Muhammad saw.
29 Januari (Rabu) Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
29 Maret (Sabtu) Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
31 Maret (Senin) Idul Fitri 1446 Hijriah
1 April (Selasa) Idul Fitri 1446 Hijriah
18 April (Jumat) Wafat Yesus Kristus
20 April (Minggu) Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah)
1 Mei (Kamis) Hari Buruh Internasional
12 Mei (Senin) Hari Raya Waisak 2569 BE
29 Mei (Kamis) Kenaikan Yesus Kristus
1 Juni (Minggu) Hari Lahir Pancasila
6 Juni (Jumat) Idul Adha 1446 Hijriah
27 Juni (Jumat) 1 Muharam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah
17 Agustus (Minggu) Proklamasi Kemerdekaan
5 September (Jumat) Maulid Nabi Muhammad saw.
25 Desember (Kamis) Kelahiran Yesus Kristus
Baca juga: Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Bulan Juni 2025, Ada 4 Tanggal Merah di Kalender
Daftar Cuti Bersama 2025
28 Januari (Selasa) Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
28 Maret (Jumat) Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
2 April (Rabu) Idul Fitri 1446 Hijriah
3 April (Kamis) Idul Fitri 1446 Hijriah
4 April (Jumat) Idul Fitri 1446 Hijriah
7 April (Senin) Idul Fitri 1446 Hijriah
13 Mei (Selasa) Hari Raya Waisak 2569 BE
30 Mei (Jumat) Kenaikan Yesus Kristus
9 Juni (Senin) Idul Adha 1446 Hijriah
26 Desember (Jumat) Kelahiran Yesus Kristus
Baca juga: Hukum Menyembelih Hewan Kurban sebelum Salat Idul Adha, Apakah Sah?
Idul Adha
Dikutip dari jabar.kemenag.go.id, Hari Raya Idul Adha diperingati karena Allah memberi kesempatan kepada umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” yang artinya 'hari raya penyembelihan'.
Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim.
Kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan "Khalilullah" (kekasih Allah).
Dalam kitab Misykatul Anwar disebutkan konon Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1.000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta.
Ketika Ibrahim ditanya oleh seseorang, "Milik siapa ternak sebanyak ini?"
Maka dijawabnya, "Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku, sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga."
Kemudian Allah menguji iman dan takwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan putranya yang kala itu masih berusia 7 tahun.
Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tentang Perayaan Idul Adha, yang Tertulis dalam Al-Quran
قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Ibrahim berkata, “Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “.
Ismail menjawab, "Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Aa-saffat: 102).
Setelah keduanya siap, tiba-tiba Allah berseru dengan firmannya, menyuruh menghentikan perbuatannya.
Allah telah meridai keduanya, sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110:
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ
“Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.”
سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
“Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim.”
كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
“Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang paling besar dalam sejarah umat umat manusia itu membuat Ibrahim menjadi seorang Nabi dan Rasul yang besar.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.