Kamis, 7 Agustus 2025

Prabowo Sebut Banyak Lembaga Ekonomi Ramalkan Indonesia Bakal Masuk 5 Besar Dunia

Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa banyak lembaga meramalkan ekonomi Indonesia akan masuk ke dalam lima besar dunia.

|
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
EKONOMI INDONESIA - Presiden RI Prabowo Subianto saat membuka acara Indo Defence 2025 Expo and Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025). Prabowo Subianto mengatakan bahwa banyak lembaga meramalkan ekonomi Indonesia akan masuk ke dalam lima besar dunia. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa banyak lembaga meramalkan ekonomi Indonesia akan masuk ke dalam lima besar dunia.

Hal ini disampaikan Prabowo saat membuka Indo Defence 2025 Expo and Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025). 

"Hampir semua lembaga-lembaga ekonomi dunia sudah meramalkan bahwa ekonomi Indonesia bisa menjadi mungkin enam besar atau lima besar dunia dalam waktu yang tidak lama lagi, 2045, hanya 20 tahun lagi," tutur Presiden Prabowo.

Ia lalu menyebut anak-anak muda yang sekarang dikatakan sebagai teknorat muda berusia 30 tahun, 25 tahun nanti mereka yang akan memimpin Indonesia.

"Dan di situlah kita bisa mungkin keluar dari kemiskinan untuk seluruh rakyat kita," ucap Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Meski begitu, setelah mempelajari angka-angka, Prabowo optimistis pemerintah bisa menghilangkan kemiskinan di Indonesia jauh sebelum 2045.

"Itu keyakinan saya dan itu tekad saya. Itu tekad saya, tekad pemerintah saya, dan itu keyakinan saya," tegas Prabowo.

Pentingnya Kesiapsiagaan Pertahanan

Pada kesempatan itu Prabowo juga menegaskan bahwa perang bukanlah pilihan yang diinginkan oleh bangsa yang beradab. 

Namun, kesiapsiagaan pertahanan tetap menjadi syarat mutlak bagi bangsa yang ingin menjaga kedaulatannya.

Prabowo mengungkap pentingnya penguasaan teknologi dan kesiapan militer di tengah ketidakpastian global.

“Tidak ada bangsa yang waras yang menghendaki perang. Perang adalah kegiatan manusia yang destruktif, menimbulkan kehancuran."

"Tapi sejarah mengajarkan kita, bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri, biasanya kehilangan kedaulatannya,” ujar Prabowo.

Baca juga: Buka Indo Defence 2024 di JIExpo Kemayoran, Presiden Prabowo Naik Maung Garuda

Menurutnya, bangsa Indonesia harus belajar dari sejarah masa lalu saat penjajahan.

Ratusan tahun lamanya rakyat Indonesia hidup dalam tekanan, kekayaannya dirampas, dan budayanya dipinggirkan. 

Oleh sebab itu, kata Prabowo, pertahanan adalah pilar utama dalam menjaga kemerdekaan dan kesejahteraan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan