Sabtu, 13 September 2025

Disebut Kader PSI Penuhi Syarat sebagai Nabi, Jokowi: Berpikir yang Rasional Saja

Respons Jokowi soal disebut oleh kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka, sudah memenuhi syarat sebagai seorang nabi.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudi
TANGGAPI KADER PSI - Kediaman Presiden Joko Widodo di Jalan Kutai Nomor 1, Sumber, Solo, Jawa Tengah, telah berubah menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat pada libur Lebaran 2025, khususnya pada 2-4 April. Respons Jokowi soal disebut oleh kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka, sudah memenuhi syarat sebagai seorang nabi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka, menilai Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sudah memenuhi syarat sebagai seorang nabi.

Diwartakan Tribun Solo, hal itu pun mendapatkan respons dari Jokowi

Ia meminta agar berpikir lebih rasional untuk melontarkan sebuah pernyataan.

“Nabi terakhir itu Nabi Muhammad saw. Kalau ada pemikiran seperti itu. Mikir yang rasional aja,” terang Jokowi saat ditemui awak media di kediamannya, Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/6/2025).

Sebelumnya, pernyataan itu disampaikan Dedy di akun X pribadinya saat membalas celotehan warganet yang menyindir Jokowi, Selasa (10/6/2025)

"Jadi nabi pun sebenarnya beliau ini (Jokowi) sudah memenuhi syarat, cuman sepertinya beliau menikmati menjadi manusia biasa dengan senyum selalu lebar ketika bertemu dengan rakyat."

"Sementara di dunia lain masih ada saja yang tidak siap dengan realitas bahwa tugas kenegaraan beliau sudah selesai dengan paripurna," tulis Dedy.

Dedy lalu memberikan penjelasan mengenai pernyataan tersebut.

Menurutnya, tidak semua penyebutan "nabi" berarti secara literal menerima wahyu dari Tuhan seperti yang dipahami dalam Islam atau Kristen.

Terlebih, persepsi bahwa seorang nabi harus menerima wahyu secara langsung dari Tuhan.

"Orang yang menerima wahyu dari Tuhan untuk disampaikan kepada umat manusia."

Baca juga: Klarifikasi Resmi Dedy Nur Palakka soal Statement Jokowi Penuhi Syarat sebagai Nabi: Tak Wakili PSI

"Namun, dalam perbincangan filsafat, sastra, dan tafsir sosial, kata nabi juga sering digunakan secara kiasan atau simbolik," terang Dedy.

Dedy menegaskan pernyataannya tersebut tidak salah dan tidak harus disalahkan.

"Tidak perlu banyak orang untuk mengawali pemikiran."

"Banyak ide besar dalam sejarah justru berangkat dari satu orang yang melihat sesuatu yang orang lain belum lihat," ujar Dedy.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan