Jumat, 7 November 2025

5 Fakta Kongres PROJO: Logo Wajah Jokowi Diganti, Absennya Ayah Gibran, hingga Singgung soal Whoosh

PROJO menggelar Kongres III di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025). Berikut fakta-faktanya.

Tribunnews.com/Danang Triatmojo
KONGRES III PROJO - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo, Budi Arie Setiadi, bersama para relawan Projo dalam Kongres III Projo, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Ketua DPP PROJO, Budi Arie Setiadi, mengatakan logo PROJO bergambar wajah Jokowi akan diganti.
  • Budi Arie juga menyatakan dukungan untuk parpol Presiden Prabowo Subianto, Gerindra.
  • Selain itu, Budi Arie menyebut sejak awal dibentuk, PROJO bukan tentang Jokowi.

TRIBUNNEWS.com - Kongres III Pro Jokowi (PROJO) digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Ketua DPP PROJO, Budi Arie Setiadi, menyampaikan sejumlah pernyataan, termasuk penggantian logo hingga soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.

Budi Arie juga sempat membahas soal dukungannya terhadap Gerindra yang merupakan partai politik Presiden Prabowo Subianto.

Dirangkum Tribunnews.com, berikut ini fakta-fakta Kongres III PROJO, Sabtu:

1. Ganti logo wajah Jokowi

Budi Arie Setiadi mengatakan PROJO akan mengganti logo mereka yang sebelumnya bergambar Jokowi.

Perubahan logo itu, ujar Budi Arie, merupakan bentuk transformasi organisasi.

Baca juga: Teriakan Prabowo di Hati Rakyat Menggema saat Budi Arie Sebut Projo Siap Merapat ke Gerindra

"PROJO akan melakukan transformasi organisasi. Salah satunya adalah kemungkinan mengubah logo, yang nanti akan kita putuskan di Kongres III ini," jelas Budi Arie, Sabtu.

"Logo Projo akan kita ubah, supaya tidak terkesan kultus individu. Iya (bukan wajah Jokowi lagi) kemungkinan," imbuh dia.

Soal nama, Budi Arie memastikan akan tetap menggunakan PROJO.

2. PROJO bukan Pro Jokowi

Lebih lanjut, Budi Arie menekankan, sejak dibentuk pada 2013, organisasi relawan PROJO bukan tentang Pro Jokowi.

Menurutnya, kepanjangan Pro Jokowi muncul dari awak media kala itu.

"PROJO, memang nggak ada (kepanjangannya). Cuma teman-teman media kan ya PROJO (nyebutnya) Pro Jokowi karena gampang dilafalkan aja," jelas dia.

Ia mengatakan PROJO sebenarnya bermakna Negeri dan Rakyat yang berasal dari bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno.

Budi Arie pun menjelaskan, makna PROJO sebenarnya adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya.

"PROJO itu kan artinya negeri dan rakyat. PROJO itu sendiri artinya adalah negeri dalam Bahasa Sansekerta, dan dalam bahasa Jawa Kawi itu artinya rakyat," urai Budi Arie.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved