Edukasi AI untuk Anak Sekolah, Gibran: Jangan Dipakai untuk Shortcut, Critical Thinking Penting
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengajak generasi muda untuk menjadi pencipta teknologi menggunakan AI, bukan hanya pengguna.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyoroti penggunaan atau pemanfaatan kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) untuk kalangan anak sekolah.
Menurut Gibran, di era serba kemajuan teknologi saat ini, penting bagi setiap siswa untuk bisa menggunakan AI.
Bahkan, mantan Walikota Solo itu mengajak generasi muda untuk menjadi pencipta teknologi, bukan hanya pengguna.
Pernyataan itu disampaikan Gibran saat dirinya mengunjungi SMP Labschool Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (17/06/2025), sebagai penguatan literasi kecerdasan buatan (AI) di dunia pendidikan.
Baca juga: Pasang Badan untuk Gibran dari Tuntutan Pemakzulan, Andi Azwan: Urgensinya Apa? Prabowo Sudah Happy
"Beberapa bulan terakhir ini kami intens sekali untuk mengenalkan basic-basic prompting, edukasi tentang AI di beberapa sekolah," ujar Wapres dalam keterangan resminya.
Meski begitu, Gibran mewanti-wanti kepada setiap siswa sekolah untuk bisa bijak dalam menggunakan atau memanfaatkan teknologi seperti AI.
Ia meminta kepada seluruh generasi muda, untuk tidak menggunakan AI sebagai jalan pintas dalam mencari jawaban atas setiap persoalan.
Menurut Gibran, kemampuan berpikir kritis dari setiap siswa harus tetap menjadi andalan, terutama dalam keperluan belajar di sekolah.
"Anak-anak boleh pakai tools-nya AI ya, tapi yang namanya critical thinking itu tetap penting. Jadi, AI jangan dipakai untuk shortcut ya, untuk langsung cari jawaban," tambahnya.
Lebih jauh, putra sulung dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu juga mengingatkan pentingnya etika dan pendampingan dalam pemanfaatan AI.
Kata dia, penggunaan AI akan menjadi lebih baik apabila dimaksimalkan untuk keperluan yang produktif.
"Pakai AI dengan baik, sesuai etika yang ada. Jadi, jangan untuk hal-hal yang tidak produktif ya," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gibran juga menegaskan kalau anggaran pendidikan tahun ini terbesar dalam sejarah.
Dirinya lantas berharap Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Komdigi serta pihak terkait dapat terus memperkuat fasilitas digital secara merata.
Atas kondisi tersebut menurut Gibran, adaptasi terhadap teknologi harus dilakukan secara cepat dan melibatkan seluruh ekosistem pendidikan, termasuk peran guru, orang tua, dan sektor swasta.
Di akhir, dia juga mendorong agar inovasi digital yang dihasilkan siswa benar-benar memberi manfaat nyata.
"Kita pastikan produk-produk yang sudah juara satu, juara dua di luar negeri ini benar-benar bisa diaplikasikan di masyarakat," tandas Gibran.
Istana Bantah Rencanakan Aturan Supaya Wakil Presiden Gibran Berkantor di IKN |
![]() |
---|
Pengakuan Teman Seangkatan soal Jokowi: Tak Mau Dibela soal Ijazah, Enggan Gabung Grup WA Alumni |
![]() |
---|
Gibran Sebut Narasi IKN Babat Hutan Hoaks: Melihat Dampak Ibu Kota Baru terhadap Hutan Kalimantan |
![]() |
---|
Gibran Balas Nyinyiran ‘Bangun Istana di Tengah Hutan’: IKN Justru Reforestasi |
![]() |
---|
Gibran Bahas Greenflation: Pernah Ramai Waktu Debat Pilpres, Banyak yang Meremehkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.