Sabtu, 23 Agustus 2025

Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud

2 Kritikan Jusuf Kalla saat Nadiem Jadi Menteri, Dibandingkan dengan Anies hingga Ki Hajar Dewantara

Semasa menjadi menteri, Nadiem mendapat kritikan tajam dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)

Tribunnews.com/HO/Ade Danhur
KRITIK NADIEM - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) sekalilgus Ketua Dewan Masjid Indonesia  (DMI) Jusuf Kalla (JK) menerima saat menerima penghargaan perdamaian dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (3/10/2024). Semasa menjadi menteri, Nadiem mendapat kritikan tajam dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 

“Tokoh-tokoh pendidikan selalu memimpin pendidikan, begitu menterinya tidak ngerti pendidikan dan malas ngurus pendidikan, kacaulah semuanya," ujar Jusuf Kalla.

Sementara pada Rabu (11/9/2024), Nadiem sempat ditanya mengenai kritikan dari Jusuf Kalla namun tak memberikan jawaban.

Nadiem yang selesai menghadiri rapat kerja terakhir bersama Komisi X DPR RI berjalan terburu-buru ke arah mobil.

Dikritik soal 400 Tim Bayangan hingga Tunjangan Guru

Nadiem Makarim pernah juga mendapat teguran dari anggota DPR Komisi X Anita Jacoba Gah, dalam Raker DPR RI dengan Mendikbudristek RI, Senin (26/9/2022).

Anita mengkritik Nadiem Makarim yang mendapat tepuk tangan di hadapan PBB.

Namun, Anita tak merasa bangga dengan hal itu, karena kenyataannya di Indonesia masih banyak guru yang belum sejahtera dan belum digaji.

"Sampai hari ini, Pak, masih banyak guru-guru yang menangis. Kapan kami terima gaji? Kami makan apa ini?" kata Anita.

"Itu yang harus Anda dengar kalau ingin ditepuk tangani oleh seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.

Seperti dikutip Tribunnews dari YouTube Kompas TV, Anita juga mencecar Nadiem soal dirinya yang mengungkap adanya 400 tim bayangan di Kemendikbudristek di hadapan PBB.

"Kemudian, kami dengar di PBB, Anda dengan bangganya mengatakan ada 400 tim bayangan. Pertanyaan saya, tim bayangan yang Anda katakan dengan bangganya di sana itu, apa dampak positifnya untuk Indonesia?" tanya Anita.

"Terus 400 tim bayangan itu apa kebanggaannya? Apa yang mereka lakukan sampai kita itu harus bangga dengan Anda, Pak Menteri?" lanjutnya.

Selain menyoroti soal nasib para guru dan 400 tim bayangan, Anita juga mempertanyakan tentang laporan penggunaan Anggaran APBN 2021-2022.

Di kesempatan itu, DPR juga meminta laporan data realisasi APBN Kemendikbudristek.

"Tolong data realisasi APBN yang kita pernah minta itu diberikan. Semua program kerja, termasuk dana transfer ke daerah, itu tidak perlu ditutup juga kepada kami anggota dewan. Karena setelah kami setujui dana itu ditransfer, supaya kami bisa mengetahui Pemerintah daerah kami itu menggunakan APBN dengan bertanggung jawab atau tidak," kata Anita.

Anggota DPR Komisi X Anita Jacoba Gah dalam Raker DPR RI dengan Kemendikbudristek, Senin (26/9/2022).
Anggota DPR Komisi X Anita Jacoba Gah dalam Raker DPR RI dengan Kemendikbudristek, Senin (26/9/2022). (YouTube Kompas TV)

"Tunjangan khusus daerah terpencil itu pak, masih banyak yang belum dapet 3-6 bulan," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan