Sabtu, 23 Agustus 2025

Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud

2 Kritikan Jusuf Kalla saat Nadiem Jadi Menteri, Dibandingkan dengan Anies hingga Ki Hajar Dewantara

Semasa menjadi menteri, Nadiem mendapat kritikan tajam dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)

Tribunnews.com/HO/Ade Danhur
KRITIK NADIEM - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) sekalilgus Ketua Dewan Masjid Indonesia  (DMI) Jusuf Kalla (JK) menerima saat menerima penghargaan perdamaian dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (3/10/2024). Semasa menjadi menteri, Nadiem mendapat kritikan tajam dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) 

Anita mempertanyakan anggaran APBN yang mencapai triliunan rupiah itu tidak pernah sampai pada para guru di daerah terpencil.

Setelah membandingkan kebanggaan Nadiem Makarim di hadapan PBB dengan kenyataan di lapangan, Anita mengatakan sakit hati dengan adanya 400 tim bayangan Kemendikbudristek, yang dinilai tak memberi perubahan yang lebih baik.

"Kalau 400 tim bayangan itu hanya mengacaukan anggaran APBN, untuk apa Anda bangga dengan itu, Pak Menteri?" tanyanya pada Nadiem yang hanya diam menunduk.

Setelah itu, Anita meminta Nadiem untuk memperhatikan tunjangan profesi guru, PIP, dan KIP (Kartu Indonesia Pintar).

Anita menanyakan apakah Nadiem mengetahui berapa jumlah mahasiswa miskin yang sudah dan belum mendapat KIP.

"Kenyataannya masih banyak masyarakat miskin anaknya tidak bisa dapat PIP. Banyak mahasiswa miskin yang saat ini menangis tidak dapat KIP kuliah," kata Anita.

"Lha, terus program ini untuk siapa?"

"Seharusnya, semakin bertambahnya tahun dan program yang diberikan, harusnya semakin banyak dong anak miskin yang jadi sarjana, ini masih banyak kok yang tidak bisa jadi sarjana karena tidak merasakan KIP kuliah ini dengan segala macam aturan," katanya, sebelum menutup kritikannya terhadap Mendikbudristek Nadiem.

Nadiem Makarim memberi jawaban dari pertanyaan tentang tugas 400 tim bayangan di Kemendikbudristek.

"Mungkin saya ada sedikit kesalahan dalam menggunakan frasa 'Shadow organization'. Organisasi ini adalah mirroring terhadap Kementerian kami, yang artinya setiap Direktur Jenderal dapat menggunakan mirroring tim untuk mendorong kebijakan Kementrian melalui platform teknologi," kata Nadiem, dikutip dari YouTube Tribunnews.

Menurutnya, 400 orang tersebut bertugas sebagai product manager, software engineer, dan data scientist.

Ia mengatakan, tim ini adalah vendor yang bekerja dan berada di bawah kontrak langsung BUMN.

“Jadi, inovasinya itu bukan meluncurkan produk, tapi cara kerja birokrasi kami. Bahwa, di Kemendikbud kami memperlakukan mereka tidak seperti vendor. Walaupun secara kontekstual, mereka adalah vendor yang bekerja dari rumah, dan memiliki kontrak langsung di bawah PT Telkom Indonesia,” kata Nadiem.

Menurut Nadiem, jika semua Kementerian memiliki tim teknologi yang bisa jadi mitra, maka bisa meluncurkan aplikasi gratis.

Dugaan Korupsi

Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan mencekal eks Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim ke luar negeri.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan