Senin, 18 Agustus 2025

74,9 Persen Responden Tidak Setuju RI Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Secara khusus, variabel yang disorot yakni pernyataan Presiden Prabowo yang akan membuka peluang Indonesia berhubungan diplomatik dengan Israel.

|
Penulis: Reza Deni
Faceboook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Faceboook PM Israel pada Senin (16/6/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Mayoritas responden WNI yang ikut dalam survei menyatakan tidak setuju RI berhubungan diplomatik dengan Israel. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Median merilis hasil survei aoal reaksi dan respons warga negara Indonesia (WNI) terhadap geopolitik, khususnya terhadap dinamika global antara Israel dan Palestina, maupun perang Israel dan Amerika melawan Iran.

Secara khusus, variabel yang disorot yakni pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang akan membuka peluang Indonesia berhubungan diplomatik dengan Israel jika Israel mengakui Palestina.

Baca juga: Menlu Tegaskan Indonesia Kecam Israel: Serangan ke Instalasi Nuklir Langgar Hukum Internasional

Hasilnya, mayoritas responden WNI yang ikut dalam survei menyatakan tidak setuju RI berhubungan diplomatik dengan Israel.

"Nah ternyata dari 3 statemen ini sebagian besar atau 74,9 persen menyatakan sebaiknya Indonesia tidak akan pernah membuka hubungan diplomatik atau mengakui Israel," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat membeberkan survei, Senin (30/6/2025).

Baca juga: Komisi I DPR Gelar Rapat dengan Menlu Sugiono Bahas Dampak Konflik Iran-Israel

Kemudian, Rico menambahkan 20,7 persen responden berpandangan Indonesia mungkin bisa membuka hubungan dengan Israel dengan syarat-syarat tertentu.

"Dan 0,9 persen responden menyatakan Indonesia sebaiknya membuka hubungan resmi dengan Israel tanpa syarat," tandasnya.

Sebagai informasi, survei digelar pada 12 hingga 18 Juni 2025. Ada 907 responden dari 38 provinsi yang dilibatkan dalam survei tersebut.

Metode survei dilakukan dengan kuesioner berbasis Google Form yang disebar ke para responden. Hasil survei dimaksudkan untuk menggali persepsi pengguna medsos di Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa Indonesia siap membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika negara tersebut terlebih dahulu mengakui Palestina sebagai negara merdeka. 

Hal itu disampaikan saat konferensi pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (28/5/2025).

"Karena itu indonesia sudah menyampaikan begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap mengakui Israel, siap buka hubungan diplomatik dengan Israel. Indonesia siap menyumbang pasukan perdamaian di kawasan tersebut," kata Prabowo.

Dalam pertemuan empat mata dengan Presiden Macron, Prabowo mengaku membahas banyak topik, salah satunya mengenai konflik Palestina.

Prancis, kata Prabowo, ingin mendorong penyelesaian damai masalah Palestina.

"Di mana Prancis juga akan terus mendukung langkah-langkah ke arah kemerdekaan Palestina sebagai negara yang merdeka," ucapnya.

Menurut Prabowo, dalam pembicaraan dengan Macron, Prancis akan terus mendesak untuk segera diberlakukannya penghentian kegiatan bersenjata di jalur gaza, Palestina. Selain itu, Prancis juga menyerukan jaminan terhadap akses kemanusiaan penuh. 

Baca juga: PBB Didesak Akui Israel dan AS sebagai Inisiator Agresi di Iran, Menlu Araghchi Singgung Kompensasi

"Kami juga mendukung rencana Prancis dan Arab Saudi untuk menyelenggarakan KTT di bulan Juni mendatang guna mendorong penyelesaian two state solution dan mewujudkan perdamaian di kawasan Timur Tengah," tuturnya.

Prabowo menambahkan, dirinya dalam berbagai forum dan kesempatan selalu menekankan bahwa Indonesia hanya memandang penyelesaian two state solution. 

"Kemerdekaan bagi bangsa Palestina untuk mencapai perdamaian yang benar. Tadi di samping itu pun saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya," imbuhnya.

 

 

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan