Kasus Impor Gula
Deretan Pengakuan Tom Lembong dalam Kasus Impor Gula, Hari Ini Jalani Sidang Tuntutan
Menjelang sidang penuntutan, Tom Lembong sempat memberikan pernyataan yang menjadi sorotan dalam kasus dugaan impor gula. Berikut daftarnya.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Dia lantas mengetahui telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus impor gula setelah dilantiknya Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Tidak sampai dua minggu setelah presiden dilantik, saya diberitahu saya dinyatakan sebagai tersangka dan pada saat itu juga langsung ditahan," tuturnya.
Impor Gula Ditugaskan oleh Jokowi

Tom Lembong juga menyebut kebijakan impor gula yang dilakukannya merupakan perintah dari Jokowi.
Dia mengatakan, perintah itu dilakukan dalam rapat yang digelar di Istana. Lalu, penugasan disampaikan melalui Menko Perekonomian.
"Dalam sidang kabinet maupun langsung dalam pertemuan saya dengan Bapak Presiden secara bilateral di istana biasanya, jadi kadang-kadang juga di Istana Bogor. Dan juga melalui atasan langsung saya yaitu Menko Perekonomian," tambahnya.
Tom mengatakan, penugasan untuk dilakukan impor gula karena Jokowi bercerita pengalamannya ketika diteriaki warga yang protes harga pangan melonjak.
Dia mengaku dihubungi beberapa kali oleh Jokowi melalui sambungan telepon agar Kemendag dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Menyikapi keresahan Jokowi itu, Tom langsung berupaya membuat kebijakan dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan pejabat struktural di Kemendag.
"Khusus gula, saya ingat sekali bahwa memang kebijakan itu sudah berjalan di 2015 dengan operasi pasar yg ditugaskan oleh pendahulu saya, menteri Perdagangan Rachmat Gobel kepada Induk Koperasi Kartika," jelasnya.
Tak Temukan Kesalahan
Dalam rangkaian persidangan yang sudah dihadirinya, Tom Lembong mengaku tetap tidak menemukan kesalahan yang dilakukannya dalam kebijakan impor gula saat masih menjadi Mendag.
"BAP-BAP saksi saya baca berulang kali. Data, fakta, angka saya pinjau kembali, saya evaluasi berulang kali. Audit BPKP saya baca balik-balik. Dan saya tetap belum bisa menemukan kesalahan saya ataupun siapa yang saya rugikan, berapa kerugian yang saya akibatkan, dan kapan kerugian tersebut terjadi," katanya
Meski demikian, Tom Lembong mengatakan sebagai manusia, dia mengakui pasti pernah melakukan kesalahan.
"Jadi, saya bukan seseorang yang tidak punya rasa menyesal. Saya bukan seseorang yang tidak punya rasa takut. Dan apalagi di usia 54 tahun, saya sangat-sangat menyadari bahwa saya sangat jauh dari sempurna. Jadi, pasti akan membuat kesalahan," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.