Kasus Impor Gula
Anies Baswedan Ingatkan Hakim, Sidang Tom Lembong Disorot Media Internasional
Anies Baswedan ingatkan majelis hakim bahwa persidangan perkara dugaan korupsi impor gula terdakwa eks Mendag Tom Lembong disorot media internasional.
Penulis:
Rahmat Fajar Nugraha
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingatkan majelis hakim bahwa persidangan perkara dugaan korupsi impor gula terdakwa eks Mendag Tom Lembong disorot media internasional.
"Alhamdulillah kita sudah mendengarkan tadi pledoi dari Pak Tom Lembong dan saya bersyukur, saya bangga menyaksikan Pak Tom Lembong hadir dengan penjelasan yang jernih, objektif dan menyampaikan semuanya secara gamblang," kata Anies Baswedan kepada awak media setelah sidang pledoi Tom Lembong di PN Tipikor Jakarta, Rabu (9/7/2025) malam.
Baca juga: Di Persimpangan Jadi Judul Pleidoi Tom Lembong, Baru Dipikirkan Pagi Sebelum Dibacakan di Sidang
Menurut Anies, apa yang Tom Lembong sampaikan, sangat mudah untuk dipahami bagi masyarakat awam, apalagi oleh Majelis Hakim.
"Dan beliau menunjukkan dengan detail satu per satu dan di ujung beliau titipkan pesan bahwa Tom Lembong tidak berhenti mencintai Indonesia. Dengan segala macam tantangan, ujian yang sudah dan sedang dihadapi, dia masih mengirimkan pesan itu," jelas Anies Baswedan.
Anies Baswedan berharap Majelis Hakim nantinya akan mengambil keputusan dengan seadil-adilnya dengan objektif. Dan memberikan kepastian hukum kepada semua.
Pesan dari keputusan itu akan berdengung bukan hanya di dalam negeri tapi juga di dunia internasional.
"Teman-teman bisa lihat pemberitaan tentang kasus yang dialami oleh Pak Tom Lembong ini muncul di berbagai media internasional. Yang mengetahui persis reputasi dan cara kerja dan integritas dari Pak Tom Lembong," kata Anies Baswedan.
Baca juga: Pembelaan Tom Lembong: Jika Saya Diputus Bersalah, maka Hakim Tutup Keran Investasi Asing
Jadi kata Anies, dunia pun memantau. Karena itu ia berharap pesan dari putusan nanti membuat Indonesia makin dipercaya dunia makin dipercaya rakyatnya.
"Jangan sampai keputusannya membuat Indonesia makin tidak dipercaya karena keadilan. Kita ingin keadilan tegak," tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.