Minggu, 7 September 2025

Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Insiden Warga Tewas di Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Diduga karena Polisi Banyak Berjaga di Alun-alun

Ada dugaan insiden tewas tersebut karena lemahnya pengamanan petugas di area Pendopo Bupati Garut.

Kolase Tribunnews
MAKAN KORBAN - kepadatan warga di kawasan Alun-alun Garut di acara pesta rakyat dan makan gratis pada rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, dengan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelum insiden tewasnya warga dan polisi karena desak-desakan, berebut makanan, Jumat sore, 18 Juli 2025. 

 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Peristiwa tewasnya beberapa warga dan seorang polisi di acara pesta rakyat dan makan gratis di rangkaian pesta pernikahan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, dengan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terjawab.

Ada dugaan insiden tewas tersebut karena lemahnya pengamanan petugas di area Pendopo Bupati Garut, tempat makanan gratis disajikan untuk warga.

Seorang warga yang berada di lokasi kejadian, mengatakan peristiwa warga berdesak-desakan berebut makanan gratis terjadi pukul 17.00 WIB. 

Ratusan warga berdesakan merangsek masuk bersamaan ke dalam Pendopo Bupati Garut untuk mengambil makanan gratis. 

Namun, karena saling dorong dan berebut, sejumlah warga terjatuh dan terinjak. “Sore kejadiannya, sekitar pukul 5 sorean. Desak-desakan mau ambil makanan,” ujarnya saat berbincang dengan Tribunnews, Sabtu (19/7/2025).

Warga yang enggan disebutkan namanya ini mengatakan, saat peristiwa terjadi, sejumlah petugas keamanan, dari Kepolisian maupun Satpol PP justru minim di lokasi kejadian.

Dia melihat puluhan petugas kepolisian lebih banyak berjaga di jalan-jalan sekitar alun-alun Kabupaten Garut ketimbang di Pendopo.

Polisi banyak terlihat mulai dari Jalan Ahmad Yani maupun Jalan Dewi Sartika. “Saya lihatnya waktu kejadian, Pak Polisinya berkumpul di jalan-jalan sekitar sini (alun-alun). Banyak yang jaga di jalan, tapi sedikit di lokasi kejadian,” kata di.

Dia meyakini peristiwa desak-desakan warga yang merenggut korban jiwa itu bisa diantisipasi jika ada petugas kepolisian dalam jumlah cukup yang berjaga di dekat kerumunan warga di Pendopo Bupati Garut.

Warga memadati gerbang barat Alun-Alun Garut untuk antre makan gratis dalam acara pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, sebelum insiden maut terjadi.
TIGA TEWAS - Warga memadati gerbang barat Alun-Alun Garut untuk antre makan gratis dalam acara pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, sebelum insiden maut terjadi. (sidqi al ghifari/tribun jabar)

Saat itu Alun-alun Garut juga tengah padat oleh ribuan warga dari berbagai daerah.

“Kalau ada petugas mungkin bisa diatur, dan enggak desak-desakan. Yang datang dari Bogor, Cianjur, Bekasi, fans Kang Dedi. Orang udah kaya semut kemarin, padet,” jelasnya.

Insidendi gerbang barat alun-alun Kabupaten Garut, Jawa Barat, itu terjadi Jumat sore (18/7/2025) itu menelan tiga korban jiwa meninggal dunia dan 26 orang pingsan.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan turun ke lokasi pasca insiden terjadi.

Baca juga: Tangisan Ibu Anaknya Tewas di Pernikahan Anak KDM dan Wabup Garut: Kenapa Tidak Ada yang Menolong?

Irjen Rudi menyampaikan duka mendalam terhadap ketiga korban yang meninggal dunia dalam peristiwa itu.

“Ada dua masyarakat kita yang meninggal dunia dan satu anggota kami juga gugur dalam tugasnya, saat membantu dan mengamankan masyarakat," ujar Irjen Rudi kepada wartawan di Mapolres Garut, Jumat malam.

Pihaknya melakukan pendalaman dan investigasi menyeluruh untuk mengetahui secara pasti kronologi dan penyebab terjadinya kericuhan yang menimbulkan korban jiwa tersebut.

Pendopo Bupati Garut OK_
GERBANG PENDOPO BUPATI GARUT - Kondisi terkini Pendopo Bupati Garut, lokasi meninggalnya 3 warga dan polisi di acara pesta rakyat pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, foto diambil Sabtu (19/7/2025). 

Hasil evaluasi internal menunjukkan bahwa pengamanan kegiatan telah dilakukan sesuai prosedur standar (SOP).

“Polres Garut mendapat permintaan dari Pemerintah Kabupaten Garut untuk mengamankan rangkaian kegiatan. Prosedur perizinan, perkiraan potensi gangguan, serta rencana penanggulangannya sudah disusun," ungkapnya.

Ia menyebutkan, pengamanan melibatkan 404 personel gabungan yang telah di-briefing dan ditempatkan di titik-titik strategis sejak pagi hari.

Terkait kemungkinan adanya unsur kelalaian, Irjen Rudi menegaskan pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh.

“Karena ada korban jiwa dan peristiwa ini menimbulkan gangguan, polisi tentu akan melakukan penyelidikan. Kami akan ungkap apakah ada unsur kelalaian atau tidak, dan siapa yang paling bertanggung jawab," tegasnya.

Berikut data para korban meninggal dunia:

1. Vania Aprilia 8 tahun, Warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat
2. Dewi Jubaedah 61 Tahun, Ber-ktp Jakarta Utara 
3. Bripka Cecep Saeful Bahri, 39 tahun Anggota Polres Garut

 

 

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan