Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud
Kondisi Laptop Nadiem di Sekolah Jakarta: Lemot, Cuma Bisa Google Docs, Edit via WA
Bila di Jakarta saja siswa masih harus mengedit file via WhatsApp, bagaimana nasib sekolah di pelosok negeri?
Penulis:
Ibriza Fasti Ifhami
Editor:
Acos Abdul Qodir
Pantauan Tribunnews.com di Lab Komputer 2 sekolah itu memperlihatkan belasan Chromebook berbaris rapi di atas meja panjang, tiap unit dipisah sekat. Menurut Nur Sehat, siswa bisa menggunakan Chromebook saat tidak ada jadwal khusus, terutama untuk akses perpustakaan digital.
“Koneksi internet tersedia, baik di ruang kelas, perpustakaan, maupun aula. Aman,” ujarnya.
Baca juga: KPK Diam-diam Usut Korupsi Chromebook-Google Cloud Era Nadiem, Skandal Rp1,98 T Terkuak
Sekolah Swasta: Tidak Bisa Offline, Kapasitas Terbatas
Di sekolah swasta SMAS Al-Chasanah Jakarta Barat, Kepala Sekolah Nana Kristiawan mengungkap pihaknya juga menerima 15 unit Chromebook. Namun menurutnya, perangkat hanya berfungsi jika tersambung ke internet.
“Perangkat ini hanya bisa digunakan secara online, tidak bisa offline. Mengetik dilakukan lewat Google Docs, spreadsheet melalui Google Sheets. Namun, saat tidak ada internet, Chromebook nyaris tidak bisa digunakan," ujarnya.
Meskipun begitu, Chromebook memiliki keunggulan seperti Kapasitas Google Drive 100 GB, Akses Canva Premium dan Akses ChatGPT Premium.
Dengan jumlah siswa 182 orang, Nana mengakui 15 unit tidak mencukupi untuk operasional rutin. Sekolah menyiasatinya dengan tambahan 20 PC dan membagi sesi pelajaran agar siswa bisa bergiliran.
“Pelajaran informatika digilir. ANBK juga pakai 3 sesi sampai sore. Harapannya, dengan tambahan Chromebook, bisa dipercepat jadi dua atau satu sesi,” kata Nana.
Pegawai TU SMAS Al-Chasanah, Lia, menceritakan bahwa ia menjadi wakil sekolah untuk pelatihan Chromebook selama 3 hari 2 malam di Tangerang. Semua sekolah penerima bantuan diundang berdasarkan isian Dapodik, khususnya terkait jumlah komputer.
“Mungkin karena di Dapodik, data komputer kami minim. Makanya kami dapat bantuan dan diundang pelatihan,” ujarnya.
Dugaan Korupsi Rp 9,3 Triliun

Laptop Chromebook saat ini tengah disorot publik seiring pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop dengan sistem operasi Chromebook di Kemendikbudristek tahun 2019-2022 atau pada era Menteri Nadiem Makarim.
Kejaksaan Agung menetapkan empat tersangka dalam kasus pengadaan laptop Rp 9,3 triliun untuk 1,2 juta unit:
- Jurist Tan (eks Staf Khusus Mendikbudristek)
- Ibrahim Arief (eks konsultan teknologi)
- Mulyatsyahda (eks Dirjen PAUD Dikdasmen)
- Sri Wahyuningsih (eks Direktur Sekolah Dasar)
Penggunaan Chromebook dinilai tidak optimal karena membutuhkan akses internet stabil, yang masih menjadi masalah di banyak daerah, terutama kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Dalam laporan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, disebutkan bahwa perangkat Chromebook ini memiliki "kelemahan untuk daerah 3T" akibat sistemnya yang sepenuhnya berbasis daring (cloud-based).
Jampidsus menyoroti potensi “pemborosan anggaran” karena perangkat hanya optimal jika ada internet memadai.
Menurut data dari Kemendikbudristek (2023), setidaknya 240.000 unit Chromebook telah dibagikan ke berbagai sekolah di seluruh Indonesia sejak tahun 2021, dengan anggaran lebih dari Rp2,4 triliun. Namun, distribusi tidak selalu dibarengi dengan pelatihan teknis atau peningkatan infrastruktur jaringan.
laptop chromebook
Chromebook
Korupsi Laptop
Nadiem Makarim
Mendikbudristek
Kemendikbudristek
SMNP 274 Jakarta Barat
sekolah di Jakarta
Kejagung
Jurist Tan
laptop bantuan pemeriintah
Digitalisasi Pendidikan
Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud
Kejagung Kerahkan Penyidik di Daerah Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook Kemendikbud |
---|
Nadiem Makarim Puji KPK Usai Diperiksa Kasus Pengadaan Google Cloud |
---|
Tiba di KPK, Nadiem Bungkam Ditanya Kesiapan Jadi Tersangka Kasus Google Cloud |
---|
Nadiem Makarim Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Google Cloud |
---|
Belum usai Kasus Chromebook di Kejagung RI, Nadiem Makarim Dipanggil KPK Soal Google Cloud |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.