Senin, 22 September 2025

PSI Gelar Pemilu Raya

Aria Bima: PSI Justru Terkesan Tak Terbuka Jika Jokowi Masuk dalam Struktur Elite Partai

Politikus PDIP Aria Bima menyoroti potensi Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang bakal mengisi jabatan Dewan PSI.

Tribunnews.com/Yohanes Liestyo, Tangkap layar YouTube PSI
JOKOWI DAN KAESANG - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) (kiri) dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Isu Jokowi bergabung dengan PSI sebagai Ketua Dewan Pembina mencuat setelah kehadirannya di Kongres PSI di Solo pada 19–20 Juli 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Aria Bima, merespons soal Kaesang Pangarep yang kembali menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga isu sang ayah, Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang bakal mengisi jabatan Dewan PSI.

Isu Jokowi bergabung dengan PSI sebagai Ketua Dewan Pembina mencuat setelah kehadirannya di Kongres PSI di Solo pada 19–20 Juli 2025.

Meski belum diumumkan secara resmi, sejumlah sinyal politik dan pernyataan publik memperkuat spekulasi tersebut

Aria Bima yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini mengaku menghormati kongres PSI sebagai mitra berdemokrasi PDIP.

"Kita ingin bagaimana kualitas demokrasi ini harus ditumpang oleh demokrasi lewat partai politik, maka saya mengapresiasi Kongres PSI sebagai partai yang dikatakan lebih progresif bagaimana partai itu partai yang super-terbuka," ujar Bima di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025).

Namun, Bima menilai kemungkinan Jokowi jadi Ketua Dewan PSI, justru akan menimbulkan kesan yang sebaliknya.

"Kalau partainya itu super terbuka terus Pak Jokowi Ketua Dewan Pembina terus Mas Kaesang Ketua Umum kan nanti lebih tidak go public. Katanya terbuka? itu nanti kesannya jadi tidak terbuka, kesannya kok terus menjadi partai domestik lagi," kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu.

Namun, Bima menegaskan bahwa hal itu merupakan domain partai lain yang tidak bisa diurusi oleh pihak luar. Bima sendiri dalam posisi menghormati keputusan PSI.

"Tapi itu hak PSI," kata Bima.

Kabar Jokowi bakal mengisi posisi khusus di PSI pada gelaran Kongres PSI di Kota Solo, Jawa Tengah itu, sebelumnya disampaikan oleh Ketua DPD PSI Sukoharjo, Farid Muhananto.

Namun, saat Jokowi menghadiri Kongres PSI di Gedung Graha Saba Buana, Surakarta, pada Sabtu (19/7/2025), tidak ada pengumuman apapun. 

Kendati demikian, ketika Jokowi menghadiri Kongres PSI pada Sabtu lalu, dia memberikan pernyataan bahwa ia akan mendukung PSI secara penuh dan bekerja sekeras-kerasnya untuk itu. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan