Sabtu, 20 September 2025

Profil dan Sosok

Sosok Suwandi, Praja IPDN Peraih Penghargaan Kartika Astha Brata, Lulus dengan IPK 3,87

Suwandi praja IPDN berprestasi yang meraih penghargaan Kartika Astha Brata Angkatan XXXII tahun 2025.

Penulis: David AdiAdi
Editor: Bobby Wiratama
TribunJabar.id/Kiki Andriana
PRAJA IPDN BERPRESTASI - Suwandi menjadi satu-satunya praja IPDN berprestasi yang menyabet penghargaan Kartika Astha Brata angkatan XXXII 2025. Suwandi berhasil lulus dengan IPK 3,87 tanpa skripsi. Berikut sosok dari Suwandi. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian telah melantik 1.110 Pamong Praja Muda (PPM).

Pelantikan tersebut berlangsung di Lapangan Parade, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Senin (28/7/2025).

Dalam acara pelantikan tersebut, Mendagri Tito Karnavian juga mengumumkan peraih penghargaan Kartika Astha Brata.

Kartika Astha Brata merupakan penghargaan yang diberikan kepada praja IPDN yang berprestasi.

Adapun penghargaan tersebut diberikan oleh Tito Karnavian kepada Suwandi.

Berikut sosok dari Suwandi tersebut.

Baca juga: Sosok Ipda Muhammad Malik Aditya, Lulusan Akpol Peraih Adhi Makayasa, Pernah Gagal Masuk Akmil

Sosok Peraih Kartika Astha Brata

Dikutip dari Instagram @humasipdn.id, Suwandi menjadi satu-satunya praja IPDN yang mendapatkan penghargaan Kartika Astha Brata angkatan 32 tahun 2025

Ia merupakan putra asli Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Penghargaan Kartika Astha Brata yang diraih oleh Suwandi tak lepas dari perjuangan dan kerja kerasnya selama menempuh pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Kartika Astha Brata adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada lulusan terbaik dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) program sarjana terapan Ilmu Pemerintahan (D-IV).

Penghargaan ini diberikan kepada satu orang lulusan terbaik dari setiap angkatan yang memiliki IPK tertinggi dalam pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan di seluruh program studi IPDN.

Lulus Tanpa Skripsi

Alumni SMA Negeri 1 Pasarwajo ini berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,87.

Bahkan Suwandi berhasil lulus tanpa membuat skripsi.

Meskipun berhasil lulus tanpa skripsi, Suwandi tetap harus membuat karya ilmiah dan wajib dipublikasikan di Jurnal Science and Technology Index (SINTA 2).

Jurnal Sinta 2 adalah jurnal ilmiah yang terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan masuk dalam peringkat kedua tertinggi (setelah Sinta 1) dalam sistem akreditasi jurnal ilmiah nasional, SINTA.

Jurnal Sinta 2 dianggap memiliki kualitas baik dan bereputasi, dengan proses editorial yang ketat dan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.

Adapun jurnal yang ia publikasikan di SINTA 2 berjudul “Persepsi Masyarakat Mengenai Nilai-nilai Integritas Konstitusi Martabat 7 dalam Layanan ASN di Kabupaten Buton”.

Selain itu, Suwandi juga melakukan publikasi di beberapa jurnal, yang dapat dicek masyarakat luas. Di antaranya: 

1. The Relevance of Islamic Values in the Martabat Tujuh Constitution: A Study of the Code of Ethics and Conduct for Civil Servants 

2. Systematic Review: The Role of E-Government and Human Resources Management In Corruption Prevention In Indonesia 

3. Systematic Literature Review of Syariah Regional Regulations Maqashid Syariah Perspective 

4. Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Potensi Teknologi Inovasi dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Lampung Tengah

5. Pengukuran Kualitas Layanan Informasi Website Berbasis Digital.

Baca juga: Sosok Letda Inf Muhammad Akbar, Putra Eks KASAD Dudung Abdurachaman Jadi Perwira Remaja TNI AD

Anak Penjual Bakso

Suwandi merupakan putra dari pasangan Samin dan Wamis.

Orang tua Suwandi dikenal sebagai penjual bakso di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Kedua orang Suwandi berkesempatan untuk datang menyaksikan pelantikan anaknya tersebut.

"Tentunya saya banyak terima kasih kepada kedua orang tua, dari segi moral, moril, materiil sehingga bisa survive. Saya lulus tahun 2025 ini, masuk IPDN tahun 2021. Tahun itu Covid-19 melanda, dari Buton juga jauh saya tinggal, jauh ke ibu kota di Kendari," kata Suwandi, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (29/7/2025).

Usai dilantik menjadi praja IPDN, Suwandi bertekad menjadi birokrat pelayan rakyat yang baik dan ingin sekali melanjutkan studi S2 di luar negeri.

 

(Tribunnews.com/David Adi) (TribunJabar.id,/Kiki Andriana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan