Hari Pramuka
Lirik Hymne Pramuka Lengkap dengan Makna dan Profil Pencipta
Simak lirik lagu Hymne Pramuka lengkap dengan makna dan profil singkat penciptanya.
Penulis:
Nurkhasanah
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Hymne Pramuka merupakan salah satu lagu wajib Gerakan Pramuka.
Pramuka, singkatan dari Praja Muda Karana, adalah gerakan pendidikan non-formal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia.
Hymne Pramuka kerap dinyanyikan dalam berbagai kegiatan pramuka, terutama saat upacara peringatan Hari Pramuka tanggal 14 Agustus.
Mengutip laman pramuka.or.id, Hymne Pramuka diciptakan oleh Husein Mutahar.
Ia merupakan seorang tokoh utama kepanduan sekaligus komponis musik lagu-lagu perjuangan.
Hymne Pramuka mencerminkan identitas anggota Pramuka sebagai manusia Pancasila yang mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
Lirik Hymne Pramuka
Berikut ini lirik Hymne Pramuka:
Kami pramuka indonesia
Manusia pancasila
Satyaku kudharmakan
Dharmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia tanah airku
Kami jadi pandumu
Makna Hymne Pramuka
Mengutip laman kwarcabpurbalingga.or.id, berikut ini makna setiap lirik dalam Hymne Pramuka:
"Kami Pramuka Indonesia"
Lirik ini menjelaskan bahwa Kami adalah Pramuka (Praja Muda Karana) yang berarti seorang pemuda yang memiliki semangat berkarya.
Baca juga: 6 Arti di Balik Lambang Gerakan Pramuka Tunas Kelapa, Hari Pramuka ke-64 Jatuh pada 14 Agustus
"Manusia Pancasila"
Anggota pramuka berpegang pada Pancasila, bukan yang lain.
Pancasila sendiri merupakan ideologi dasar negara Indonesia yang terdiri dari 2 kata yaitu "panca" yang artinya lima dan "sila" berarti dasar atau asas.
"Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubaktikan"
Bermakna setiap janji dan komitmen diri yang telah diucapkan dan/atau dihayati menjadi ketetapan yang harus ditepati dan dilaksanakan dalam sikap dan perilaku sehari-hari.
Janji yang diucapkan secara sukarela sebagai pengikat diri pribadi demi kehormatannya untuk diamalkan dan Darma Pramuka merupakan kode etik bagi organisasi dan anggota Gerakan Pramuka.
Bila diartikan perkata, makna “Satya” adalah janji, sedangkan “Darma” artinya kewajiban, aturan dan kebenaran.
Kata “Darma” sendiri memiliki makna yang lebih luas tergantung konteks penggunaannya.
Namun kata Darma pada konteks di atas merujuk pada Dasa Darma Pramuka.
“Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan” juga merupakan moto Gerakan Pramuka yang bersifat tetap dan tunggal sebagai bagian terpadu dalam proses pendidikan.
“Agar Jaya Indonesia”
Lirik ini bermakna sebagai tujuan dari Gerakan Pramuka secara global, yaitu membuat negara Indonesia yang jaya.
Yang artinya makmur seluruh rakyatnya.
“Indonesia Tanah Airku”
Kalimat ini sebagai penegas bahwa Indonesia, dan hanya indonesia-lah tanah air kita.
"Kami jadi pandumu"
Arti “Pandu” sendiri dalam kamus KBBI adalah penunjuk jalan, perintis.
Jadi dalam lirik terakhir Hymne Gerakan Pramuka Satya Darma Pramuka tersebut, maknanya adalah bahwa Kami para Pramuka yang akan menjadi perintis kejayaan negara Indonesia.
Profil Husein Muthahar, Pencipta Hymne Pramuka
Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar memiliki nama asli Habib Muhammad bin Husein al Mutahar atau yang dikenal dengan H. Muthahar adalah tokoh negarawan dalam masa-masa awal kemerdekaan Indonesia.
Namanya paling dikenal sebagai pendiri Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dan komponis musik Indonesia, terutama untuk kategori lagu nasional dan kepanduan.
Ia lahir pada 5 Agustus 1916 di Semarang, Jawa Tengah.
H. Muthahar telah meninggal dunia pada 9 Juni 2004 lalu di usia 87 tahun karena sakit.
Mutahar diketahui aktif dalam kegiatan kepanduan.
Ia adalah salah seorang tokoh utama Pandu Rakyat Indonesia, gerakan kepanduan independen yang berhaluan nasionalis.
Ia juga dikenal anti-komunis.
Namanya juga terkait dalam mendirikan dan membina Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), tim yang beranggotakan pelajar dari berbagai penjuru Indonesia yang bertugas mengibarkan Bendera Pusaka dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI.
Lagu ciptaan H. Muthahar yang populer adalah hymne Syukur (diperkenalkan Januari 1945) dan mars Hari Merdeka (1946).
Sementara karya terakhirnya ialah Dirgahayu Indonesiaku yang menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.