Pengamat Ingatkan Ancaman Mafia Migas, Pertamina Harus Diperkuat
Pertamina harus diperkuat dalam menjalankan pembenahan tata kelola agar tidak diganggu oleh mafia migas.
Ringkasan Berita:
- Pertamina tengah melakukan pembenahan layanan dan tata kelola agar lebih sehat dan bersih dari praktik mafia migas.
- Jaringan mafia migas dinilai masih aktif dan beregenerasi, berpotensi melemahkan Pertamina serta mengganggu pemerintah.
- Pertamina membutuhkan dukungan penuh, tidak hanya dari Presiden tetapi juga dari masyarakat dan semua pihak, untuk menghadapi tekanan mafia
TRIBUNNEWS.COM - Pertamina harus diperkuat dalam menjalankan pembenahan tata kelola agar tidak diganggu oleh mafia migas.
Pertamina adalah perusahaan milik negara Indonesia yang bergerak di bidang energi, khususnya minyak dan gas bumi.
Ancaman jaringan mafia yang terus beregenerasi dinilai berpotensi melemahkan perusahaan plat merah, sehingga dukungan dari pemerintah dan masyarakat menjadi kunci menjaga Pertamina tetap bersih dan sehat.
Baca juga: Riza Chalid Tersangka, Jadi Momentum Negara Bongkar Jaringan Mafia Migas
Direktur Eksekutif Lembaga Literasi Politik Indonesia (LPI) Ujang Komarudin mengatakan langkah pembenahan tata kelola dan layanan yang tengah dilakukan Pertamina harus mendapat dukungan dari semua pihak.
Menurutnya, dukungan tersebut diperlukan karena Pertamina berpotensi menjadi sasaran tembak dari para mafia migas.
“Mafia migas akan memberikan tekanan terhadap perusahaan plat merah tersebut dari berbagai cara. Karena itu semua pihak harus membantu Pertamina agar mafia migas tidak menggerogoti atau menggembosi Pertamina," kata Ujang saat dihubungi, Jumat (21/11/2025).
“Saya melihat Pertamina telah melakukan pembenahan dalam tata kelola, pertamina harus bersih dari mafia migas dengan begitu Pertamina akan menjadi sehat,” katanya.
Untuk itu, Ujang menekankan bahwa Pertamina membutuhkan dukungan bukan hanya dari Presiden saja tetapi juga harus dari semua pihak.
“Dukungan Pertamina bukan saja dari Pak Presiden Prabowo, tetapi dari semua pihak, termasuk masyarakat," ujar Ujang.
Ujang menambahkan terkait potensi terburuk jika Pertamina tidak mendapatkan dukungan banyak pihak.
Baca juga: Mafia Migas Ancam Gulingkan Presiden Prabowo Jika Usut Tuntas Kasus Korupsi Pertamina?
"Tentunya kalau Pertamina tidak dapat dukungan dampaknya sangat besar, karena akan adanya adu domba Pertamina dengan masyarakat, dan akan ada pihak-pihak atau mafia migas yang masuk ke dalam Pertamina agar perusahaan plat merah itu menjadi rusak dalam tata kelola, maka publik harus mendukung Pertamina bersih-bersih dari mafia migas," ucapnya
Selain Ujang, pengamat energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi juga mengingatkan tentang ancaman mafia migas masih mengganggu pemerintah.
Menurutnya, mafia migas masih ada dan kini beregenerasi dalam satu jaringan.
“Saya berkeyakinan ini (mafia migas) masih satu jaringan dengan sebelumnya karena yang ditangkap ini anaknya Riza Chalid. Modus yang digunakan sama persis seolah-olah itu melanjutkan apa yang sudah dilakukan generasi sebelumnya tapi mungkin anaknya kurang piawai dan ditangkap oleh Kejaksaan,” katanya.
Sumber: Tribunnews.com
| Sidang Korupsi Minyak Pertamina Memanas, JPU hingga Saksi Debat Soal HPS Impor BBM |
|
|---|
| Sidang Korupsi Minyak Pertamina, Terungkap Trafigura Menang Lelang Pengadaan BBM Tanpa Ikut Aturan |
|
|---|
| Kilang Pertamina Internasional Pacu Efisiensi dan Inovasi Energi Rendah Karbon |
|
|---|
| 12.500 Dokumen Warga Surabaya Tertahan, Pimpinan DPR: Hak Atas Tanah EV Harus Dipulihkan |
|
|---|
| Wakil Ketua DPR Tekankan Pentingnya Pengembalian Hak Warga Terkait Kepemilikan Tanah Eigendom |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.