Kontroversi Film Animasi Merah Putih
Akui Habis Rp6,7 M, Produser Eksekutif Film Merah Putih One For All Sebut Kecil, Yakin Balik Modal?
Produser eksekutif dilm Merah Putih One For All, Sonny Pudjisasono memberikan respon terkait viral film garapannya.
"Proses ini sudah kita gagas setahun yang lalu. Standar bikin film itu kan prosesnya setahun. Ketika masuk kepada post pro itu kurang lebih 3 bulan sampai 2 bulan prosesnya itu pematangan," terangnya.
"Nah, kenapa kita bikin film animasi anak merah putih? Ini adalah merupakan keterpanggilan sebagai anak bangsa dan para pekerja kreatif perfilman Indonesia. Apa yang mau hendak diberikan kepada bangsa dan negara pada 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia," tambah Sonny.
Baca juga: Hanung Bramantyo Sebut Film Merah Putih One For All Dapat Prioritas Tayang saat 200 Film Masih Antre
Sonny mengaku pihaknya sengaja memilih genre film anak karena dunia film Indonesia sedang dibanjiri genre film untuk dewasa dan horor.
Ia ingin menyajikan film alternatif sehingga bisa dinikmati oleh anak-anak, khususnya saat HUT ke-80 RI.
Oleh karenanya, Sonny tidak terlalu memikirkan akan balik modal dengan filmnya ini.
Baginya niat awal film Merah Putih One For All adalah bentuk sumbangsih untuk bangsa.
"Kalau ini banyak menontonnya meledak, ya alhamdulillah artinya investasi kita kembali. Kalau toh enggak ada (balik modal), kita sudah punya poin kita memberikan sesuatu di hari kemerdekaan," tandas Sonny.
Sinopsis Film Animasi Merah Putih One For All Tayang 14 Agustus di Bioskop

Film "Merah Putih One For All" ini menceritakan tentang sekelompok anak yang terpilih menjadi Tim Merdeka oleh pemimpin desa menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.
Tim tersebut, terdiri dari delapan anak dengan latar belakang budaya yang berbeda, yakni Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa.
Mereka dipilih untuk menjaga Bendera Pusaka yang akan dikabarkan pada Upacara 17 Agustus.
Namun tiga hari sebelum upacara, Bendera Merah Putih itu hilang.
Mereka kemudian bersatu untuk mencari Bendera Pusaka yang hilang secara misterius.
Tim Merdeka harus mengatasi berbagai rintangan seperti membelah hutan, menyeberangi sungai, dan bahkan meredam perbedaan ego masing-masing demi menemukan Bendera Merah Putih.
Baca juga: Profil Perfiki Kreasindo, PH Film Merah Putih One For All: Bikin Ajang Putri Asuransi Indonesia
Namun, sesampainya di tengah hutan, mereka menemukan burung beo yang terkurung dalam kandang.
Kelompok pemburu hewan pun datang dan marah karena menemukan burung tersebut dilepaskan oleh Tim Merdeka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.