Selasa, 12 Agustus 2025

MUI Setuju Zulhas soal Rakyat Tak Boleh Biasa Minta Sedekah, tapi Harus Ada Peran Negara

MUI mendukung pernyataan Zulhas soal rakyat jangan diajari meminta sedekah terus. Namun, dia mengungkapkan harus ada peran negara.

dok. Kompas/Nirmala Maulana
RAKYAT MINTA SEDEKAH - Wakil Ketua MUI Anwar Abbas. Dia mendukung pernyataan Zulhas soal rakyat jangan diajari meminta sedekah terus. Namun, dia mengungkapkan harus ada peran negara agar apa yang diinginkan Zulhas tersebut bisa tercapai. 

Padahal, hal itu bisa disediakan pemerintah, maka pengembangan usaha UMKM bisa tercapai.

Selanjutnya, Anwar turut menyoroti iklim usaha di Indonesia yang masih banyak hambatan seperti birokrasi berbelit, aadnya praktek pungli dan korupsi, serta banjirnya produk impor di Tanah Air.

Ia seluruh hambatan tersebut membuat pasar dan dunia usaha dalam negeri, lumpuh.

"Kita melihat saat ini banyak sekali hal-hal yang mengganggu kelancaran dunia usaha seperti adanya hambatan birokrasi, praktik pungli dan korupsi, serta membanjirinya barang-barang impor yang telah melumpuhkan pasar dan dunia usaha dalam negeri," tuturnya.

Anwar menyimpulkan kebiasaan rakyat masih meminta sedekah seperti yang dikeluhkan Zulhas merupakan hasil dari kebijakan pemerintah yang memang tidak pro rakyat.

Dia lantas mencontohkan Korea Selatan dan Singapura yang sebelumnya merupakan negara miskin tetapi kini menjadi negara maju karena komitmen pemimpinnya dalam mengangkat harkat dan martabat rakyat di negaranya.

Zulhas Sebut Rakyat Jangan Diajari Minta Sedekah Terus

Sebelumnya, Zulhas mengatakan agar rakyat jangan diajari untuk meminta sedekah terus menerus.

Dia mengungkapkan rakyat harus menjadi produkti melalui agenda dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Tidak boleh rakyat kita, kita ajarkan meminta-minta terus, sedekah terus. Tapi kita harus ajari rakyat kita untuk kreatif dan produktif. Rakyat Indonesia adalah pejuang-pejuang, patriot-patriot yang memperjuangkan kemerdekaan. Walaupun susah, kita memberi, bukan meminta," katanya dalam acara Zikir Nasional dan Ikrar Bela Neara di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (10/8/2025).

Dia menyebut musuh bangsa Indonesia adalah kemiskinan dan kebodohan. Sehingga, dia menyebut Prabowo akhirnya memberikan bantuan beras hingga mendirikan Sekolah Rakyat untuk melawan hal tersebut.

"Musuh kita kemiskinan. Bapak Presiden baru saja meneken, memberikan bantuan beras untuk 18,3 juta orang miskin."

"Itu miskin. Yang hampir miskin lebih banyak lagi. Itu musuh kita, bukan sesama kita, bukan sesama saudara, bukan perbedaan-perbedaan. Kita punya Bhineka Tunggal Ika," ujar Zulhas.

Baca juga: Pesan Politik Rakernas I NasDem untuk Pemerintah dan DPR: Konstitusi, Pemilu dan Kedaulatan Ekonomi

Untuk memberantas kemiskinan, Zulhas mengatakan pemerintah memiliki agenda besar agar ekonomi tumbuh dari desa.

Dengan agenda tersebut, Ketua Umum PAN itu mengharapkan agar rakyat tidak diajari untuk mengharapkan sedekah terus menerus.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan