Jumat, 15 Agustus 2025

Profil dan Sosok

Sosok Mayjen TNI Piek Budyakto, Pangdam Udayana Janji Usut Tuntas Kasus Kematian Prada Lucky

Sosok Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Piek Budyakto, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana.

Pos Kupang
PROFIL DAN SOSOK - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengunjungi rumah duka Prada Lucky Namo di Asrama TNI Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, Senin (11/8/2025). Berikut Sosok Mayjen TNI Piek Budyakto. 

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Piek Budyakto, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana.

Perwira tinggi (Pati) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) ini turut berduka atas meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo akibat dianiaya seniornya di asrama Batalyon Teritorial Pembangunan di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Piek Budyakto mendatangi rumah duka yang berada di Asrama TNI Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, pada Senin (11/8/2025) siang.

Momen sedih pun menyelimuti keluarga Prada Lucky ketika Mayjen Piek berada di rumah duka. Bahkan, Ibu kandung almarhum Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mirpey bersimpuh di kaki Panglima Kodam IX.

Sepriana Paulina berulang kali meminta agar anaknya mendapat keadilan, dan memproses pelaku secara transparan. Pangdam pun berjanji, akan mengusut tuntas kasus kematian Prada Lucky.

Sontak, momen tersebut mencuri perhatian netizen. 

Lantas, siapakah sosok Pangdam Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto.

Sosok Piek Budyakto

Piek Budyakto lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada 20 Mei 1970. Saat ini, ia berusia 55 tahun. 

Piek Budyakto merupakan perwira tinggi (Pati) TNI AD yang mengemban amanat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana.

Ia memiliki pangkat Mayor Jenderal (Mayjen).

Baca juga: Ibu Prada Lucky Bersimpuh di Kaki Pangdam Udayana, Minta Keadilan Anak yang Diduga Dianiaya Senior

Mayor Jenderal adalah pangkat perwira militer di golongan perwira tinggi satu tingkat di atas Brigadir Jenderal dan satu tingkat di bawah Letnan Jenderal.

Di lingkungan TNI, Mayjen Piek Budyakto menduduki posisi Pangdam IX/Udayana sejak Maret 2025.

Mayjen Piek Budyakto sudah malang melintang di dalam kemiliteran Tanah Air.

Jenderal bintang dua ini, pernah menjabat sebagai Kasdam V/Brawijaya. Kasdam V/Brawijaya merupakan jabatan Wakil Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya. 

Selain itu, Piek Budyakto tercatat pernah menjabat sebagai Dandim 0104/Aceh Timur pada tahun 2010.

Jabatan Danrindam V/Brawijaya pada tahun 2015 hingga 2016 pernah diemban Piek Budyakto.

Pada tahun 2016, Pati lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1991 ini, ditunjuk untuk menjadi Komandan Resort Militer (Danrem) 081/Dhirotsaha Jaya.

Kariernya pun makin cemerlang setelah ditugaskan sebagai Perwira Pembantu Utama (Paban) VI/Binsis Slogad pada tahun 2017.

Setahun kemudian, Piek Budyakto dimutasi menjadi Perwira Menengah Detasemen Markas Besar Angkatan Darat (Pamen Denma Mabesad) pada tahun 2018.

Setelah itu, ia ditunjuk untuk mengisi kursi jabatan sebagai Asisten Logistik Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Aslog Kaskostrad) pada tahun 2020.

Piek Budyakto lantas menjabat sebagai Kasdam V/Brawijaya dan pada tahun 2023, ia diangkat sebagai Sahli Bidang Ekonomi Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.

Sejak Maret 2025, Piek Budyakto diamanahi tugas sebagai Pangdam IX/Udayana.

Mayjen TNI Piek Budyakto dimutasi menjadi Pangdam IX Udayana, gantikan Mayjen TNI Muhammad Zamroni.

Mutasi tersebut, tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/333/III/2025 tanggal 14 Maret 2025, mengenai pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di tubuh TNI.

Datangi Rumah Kediaman Prada Lucky

Saat ini, Piek Budyakto tengah dihadapkan kasus yang menimpa anak buahnya, yakni Prada Lucky Chepril Saputra Namo.

Prada Lucky Chepril meninggal dunia akibat dianiaya para senior. Ia meninggal pada Rabu (6/8/2025) saat sedang menjalani perawatan intensif di Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Prada Lucky Namo adalah anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere, satuan di bawah kendali Kodam IX/Udayana. 

Prada Lucky Namo dengan Jabatan Tabakpan 2.2 Ru 3 Ton I Kipan A Yonif TP 834/WM NRP 1725104030035583.

Yonif TP 834/WM Nagekeo merupakan bagian dari program strategis TNI AD.  Pangdam pun berbelasungkawa atas meninggalnya Prada Lucky tersebut. 

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengunjungi rumah duka Prada Lucky Namo di Asrama TNI Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, Senin kemarin.

Piek Budyakto tiba sehari setelah Prada Lucky Namo dimakamkan di TPU Kapadala, pada Sabtu (9/8/2025). 

"Saya kehilangan anggota saya Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anak kandung dari Sersan Mayor Christian Namo, ini menyedihkan dan sesalkan," ucap Piek Budyakto, dilansir Pos-Kupang.com.

Piek Budyakto menemui orang tua Prada Lucky Namo, yang juga anggota TNI.

"Saya mohon maaf tidak bisa secara langsung ikut pada saat pemakaman. Saya ikut merasakan kehilangan sebagai orang tua," lanjut Pangdam. 

Baca juga: KSAD Jenderal Maruli Pimpin Sertijab 5 Jabatan Strategis, dari Pangdam IX/Udayana Hingga Kapuskesad

Ibunda Prada Lucky Bersimpuh di Hadapan Mayjen Piek Budyakto

Pada momen kedatangan Mayjen Piek Budyakto, ibunda Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mirpey memohon keadilan untuk anaknya. 

Septiana bahkan bersimpuh di kaki Mayjen Piek Budyakto. Ia memohon keadilan untuk anaknya. 

Septiana berulang kali meminta agar anaknya mendapat keadilan, dan memproses pelaku secara transparan. 

"Tolong, saya butuh keadilan bapak. Saya serahkan anak saya sebagai seorang tentara, tolong, saya mohon bapak. Tolong jangan ada fitnah lagi," ucap Paulina berlutut di hadapan Piek. 

Lucky, kata dia, adalah kebanggaan sekaligus penopang hidupnya. Paulina ikhlas kalau anaknya gugur di medan pertempuran. Namun, dirinya tidak terima anaknya justru meninggal di tangan para seniornya. 

"Kalau mati di medan perang saya ikhlas, tapi ini di oknum-oknum. Bapak tolong, saya mohon. Dia tulang punggung buat saya. Saya mohon keadilan buat anak saya," ucapnya. 

Masih mengutip Pos-Kupang.com, Piek Budyakto kemudian membopong dan menenangkan Paulina. 

Dalam percakapan itu, Piek juga meminta maaf atas peristiwa pilu ini. 

"Saya mohon maaf tidak bisa secara langsung ikut pada saat pemakaman. Saya ikut merasakan kehilangan sebagai orang tua," katanya. 

Pangdam berjanji, semua yang menjadi kewenangannya akan ditindaklanjuti.

"Permintaan keluarga Sersan Mayor Christian ingin keadilan ditegakkan dan proses hukum seadil-adilnya. Tidak pandang bulu, seluruhnya kita periksa sesuai mekanisme," tegasnya.

Piek kemudian menyampaikan, sudah ada 20 orang yang dilakukan penahanan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Denpom Udayana kini tengah melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendalami kasus itu. 

Pangdam memastikan, proses hukum terhadap kematian Prada Lucky Namo akan dilaksanakan secara transparan. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Ibu Prada Lucky Namo Bersimpuh di Kaki Pangdam Udayana, Mohon Keadilan

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Rakli Almughni, Pos-Kupang.com/Irfan Hoi)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan