Pemerintahan Prabowo Gibran
8 Program Prioritas Prabowo 2026 Telan APBN Rp2.741 T, MBG Butuh Hampir 15 Persen Anggaran
Delapan program prioritas Prabowo menelan anggaran Rp2.741 triliun untuk APBN 2026. Sementara MBG butuh sekitar 15 persen dari total anggaran.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Program prioritas selanjutnya yakni terkait pembangunan desa, koperasi, dan UMKM yang dianggarkan sebesar Rp181,8 triliun.
Sri Mulyani mengungkapkan dari total anggaran tersebut, pemerintah bakal menempatkan dana sebesar Rp83 triliun ke bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk keberlangsungan kredit di Koperasi Desa Merah Putih.
"Dalam hal ini, Kemenkeu akan meletakan dananya di Himbara, jadi walaupun Bapak Presiden mengatakan koperasi dapat pinjaman dari Himbara, tapi itu dananya dari pemerintah Rp83 triliun yang nantinya akan digunakan untuk akses koperasi nanti untuk meminjam," tuturnya.
Lalu, anggaran sebesar Rp402,4 triliun akan digunakan untuk memenuhi program prioritas ketahanan energi.
Adapun rinciannya digunakan untuk insentif perpajakan, pembangunan energi baru terbarukan, hingga terkait infrastruktur energi.
Termasuk, anggaran tersebut digunakan untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik bagi masyarakat.
Program prioritas selanjutnya yaitu terkait perlindungan sosial (perlinsos) yang akan dianggarkan sebesar Rp508,2 triliun untuk tahun 2026.
Anggaran itu akan dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti bantuan sosial (bansos) sebesar Rp315,5 triliun.
Kemudian, program prioritas ketujuh terkait pertahanan yang total anggarannya pada tahun 2026 sebesar Rp424 triliun dengan rincian bidang pertahanan (Rp185 triliun), bidang ketertiban dan keamanan (Rp179,4 triliun), dan bidang hukum (Rp60,4 triliun).
Terakhir, yakni program prioritas pembangunan 3 juta rumah yang dianggarkan sebesar Rp57,7 triliun.
Dalam paparan Sri Mulyani, anggaran tersebut untuk pembangunan 770 ribu rumah.
Rincian Anggaran 8 Program Prioritas Prabowo
1. Anggaran Ketahanan Pangan (total Rp164,4 triliun)
a. Distribusi dan Cadangan Pangan (Rp29,9 triliun)
- Jalan usaha tani 103 kilometer
- Sarana dan Prasarana di Pelabuhan Perikanan
- Cadangan pangan melalui Bulog untuk beras dan gabah 3 juta ton sebesar Rp22,7 triliun
b. Produksi (Rp114,1 triliun)
- Subsidi pukul 9,62 juta ton: Rp46,9 triliun
- Cetak sawah dan optimasi lahan 550 ribu hektare: Rp19,7 triliun
- Bantuan alat dan mesin pertanian pra panen tanaman pangan: 37 ribu unit
- Bendungan 15 unit dan irigasi 104 ribu hektare: Rp12 triliun
- Pengembangan kawasan padi: 2,1 juta hektare
- Bantuan benih indukan 63,4 juta ekor dan alat penangkap ikan 70 unit
- Kampung Nelayan Merah Putih 250 kampung dan pergaraman nasional 1.000 hektare: Rp6,6 triliun
- Dana Alokasi Khusus (DAK)) dan Dana Desa untuk ketahanan pangan Rp12,2 triliun
c. Konsumsi (Rp6,4 triliun)
- Bantuan kerawanan pangan untuk 64,8 ribu orang
- Gerakan Pangan Murah bagi 39 kelompok masyarakat
- Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHO) Rp5,8 triliun
Baca juga: Presiden Prabowo: MBG Menciptakan 290 Ribu Lapangan Kerja Baru
2. Anggaran Kesehatan (total Rp244 triliun)
a. Sarana Prasarana Kesehatan (Rp72,1 triliun)
- Revitalisasi Rumah Sakit di Daerah: Rp2,7 triliun
- Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) bagi 10.224 puskesmas dan 6.435 balai KB: Rp16,3 triliun
- Dana Alokasi Umum (DAU) bidang kesehatan untuk layanan masyarakat Rp41,7 triliun
- Pemeriksaan sampel makanan, obat, kosmetik, dan suplemen kesehatan: Rp300 miliar
- Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis: Rp200 miliar
- Layanan RS Kemenhan, RS Polri, serta RS Kejaksaan: Rp10,9 triliun
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.