Senin, 18 Agustus 2025

HNSI Nilai Program 1.100 Desa Nelayan Bentuk Nyata Keberpihakan Presiden Prabowo kepada Rakyat

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) menegaskan dukungan penuh terhadap komitmen pemerintah membangun 1.100 desa nelayan.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
ist
1.000 DESA NELAYAN - Wakil Ketua Komisi IV DPR, Ahmad Yohan. Wakil Ketua Umum DPP HNSI ini menegaskan dukungan penuh terhadap komitmen pemerintah membangun 1.100 desa nelayan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI, Jumat (15/8/2025), mendapat sambutan positif dari kalangan nelayan Indonesia. 

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) menegaskan dukungan penuh terhadap komitmen pemerintah membangun 1.100 desa nelayan.

HNSI merupakan organisasi yang mewadahi aspirasi, kepentingan, dan perjuangan para nelayan di seluruh Indonesia.

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) secara nasional resmi berdiri pada tanggal 21 Mei 1973. 

Organisasi ini lahir dari penyatuan berbagai organisasi nelayan yang ada sebelumnya, dengan tujuan mewadahi dan memperjuangkan kepentingan nelayan di seluruh Indonesia.

Wakil Ketua Umum DPP HNSI sekaligus Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan, menyampaikan bahwa arah pembangunan yang disampaikan Presiden sejalan dengan cita-cita untuk menempatkan nelayan sebagai kekuatan utama bangsa. 

"Supaya jadi tulang punggung, maka nelayan kita harus sejahtera,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).

Menurut Yohan, komitmen yang disampaikan Presiden menggambarkan keberpihakan nyata pada nelayan

Dia menilai, program desa nelayan merupakan langkah strategis dalam mewujudkan Asta Cita yang menekankan pemerataan, kedaulatan, dan kemakmuran rakyat. 

“Kami sangat mendukung pidato tersebut yang apalagi materinya menunjukkan komitmen, kepedulian dan sekaligus sikap keberpihakan yang nyata seorang pemimpin terhadap rakyatnya khususnya Nelayan,” ujarnya.

Dalam pidatonya, Presiden menyatakan keseriusannya membangun desa nelayan secara masif tahun ini. 

Setiap desa nelayan akan dihuni sekitar 2.000 kepala keluarga (KK). Artinya, sedikitnya 2 juta KK atau sekitar 5–10 juta jiwa akan merasakan dampak dari program tersebut. 

Yohan menambahkan, momentum HUT ke-80 Kemerdekaan RI harus menjadi penguat semangat gotong royong seluruh elemen bangsa dalam mendukung cita-cita besar ini. 

“Kita tentu berharap tidak ada lagi petani dan nelayan kita yang miskin. Seperti kata bapak Presiden mereka harus tersenyum. Itulah tujuan dan makna hakiki Kemerdekaan yang sesungguhnya,” katanya.

Dukungan senada juga datang dari Sekjen DPP HNSI Lydia Assegaf. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan