Selasa, 19 Agustus 2025

HUT Kemerdekaan RI

Perjalanan Para Srikandi Pengibar Bendera: Airin Rachmi, Megawati hingga Desy Ratnasari

Megawati, Desy Ratnasari, dan Airin Rachmi pernah jadi Paskibraka. Momen sakral itu membentuk karakter dan semangat kebangsaan mereka.

Editor: Glery Lazuardi
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
ILUSTRASI PASKIBRAKA - Di balik gagahnya Sang Saka Merah Putih, tersimpan kisah Megawati, Desy Ratnasari, dan Airin Rachmi sebagai srikandi pengibar bendera. 

Melalui seleksi ketat dan pelatihan disiplin tinggi

Di tingkat nasional, mereka mewakili provinsi masing-masing

Mengibarkan bendera bukan sekadar tugas fisik, tetapi juga simbol patriotisme, penghormatan terhadap perjuangan kemerdekaan, dan semangat kebangsaan.

Megawati Tahu Cara Didik Paskibraka

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, mengaku tahu cara mendidik anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Pasibraka).

Megawati mengatakan, dirinya pernah menjadi anggota Paskibraka pada tahun 1963. Oleh sebab itu, ia paham betul cara mendidik anggota Paskibraka.

Ia menyampaikan hal itu usai menghadiri pengukuhan Paskibraka 2025, di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/8/2025).

"Ya memang karena saya menjadi pengawas, ya dari dulu, karena saya pernah juga ikut Paskibraka tahun 63," kata Megawati, seperti dikutip Kompas.com.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menegaskan, dirinya mengetahui cara mendidik agar anak bangsa memahami Pancasila.

"Jadi, saya tahu cara dididiknya dan lain sebagainya, supaya anak-anak bangsa ini memang tahu yang namanya Pancasila, yang namanya kebangsaan, yang namanya nasionalisme," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Megawati juga menjelaskan tentang Duta Pancasila yang nantinya akan beranggotakan para purna Paskibraka.

Kata Megwawti, mereka akan diuji lagi sebelum menjadi bagian dari Duta Pancasila.

"Karena setelah itu akan masuk yang saya telah buat, yaitu tempat yang namanya Duta Pancasila," ujarnya.

Ia juga menyoroti banyaknya orang yang tidak paham sejarah Republik Indonesia, khususnya para pemuda.

"Karena banyak sekali sekarang orang yang tidak mengetahui sejarah yang namanya Republik Indonesia, terutama anak-anak muda," tutur dia.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan