Minggu, 24 Agustus 2025

Balita Tewas karena Cacingan Akut

Balita Meninggal karena Cacingan, Puan Desak Posyandu dan RT/RW Lebih Proaktif Jaga Kesehatan Anak

Puan Maharani menyampaikan keprihatinannya atas meninggalnya seorang balita perempuan bernama Raya akibat cacingan akut

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dodi Esvandi
Tribunnews/Chaerul Umam
Ketua DPR RI Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Ia menanggapi operasi tangkap tangan (OTT), yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer. 

Namun, wilayah Indonesia Timur masih mencatat angka yang tinggi, terutama akibat sanitasi yang buruk dan kebiasaan buang air besar sembarangan.

“Cacingan bisa diobati, tapi kalau kebersihan diri tidak dijaga, infeksi bisa muncul kembali,” tambah dr. Ina.

Baca juga: Cacingan yang Tak Diobati Bisa Menyerang Paru-paru, Sebabkan Gagal Nafas

Mengenal Cacingan dan Dampaknya

Mengutip keterangan tertulis dari Kemenkes, cacingan atau infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di wilayah tropis, termasuk Indonesia. 

Tiga jenis cacing yang umum menginfeksi anak-anak usia prasekolah adalah:

  • Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
  • Cacing tambang (Ancylostoma duodenale, Necator americanus)
  • Cacing cambuk (Trichuris trichiura)

Infeksi cacing dapat mengganggu proses pencernaan, penyerapan nutrisi, dan metabolisme tubuh. 

Dalam jangka panjang, cacingan menyebabkan kekurangan kalori dan protein, kehilangan darah, serta berdampak pada pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan daya tahan tubuh anak.

Kebiasaan buang air besar sembarangan, tidak mencuci tangan sebelum makan, dan bermain di tanah tanpa alas kaki menjadi faktor utama penularan.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan