Balita Tewas karena Cacingan Akut
Balita Meninggal karena Cacingan, Puan Desak Posyandu dan RT/RW Lebih Proaktif Jaga Kesehatan Anak
Puan Maharani menyampaikan keprihatinannya atas meninggalnya seorang balita perempuan bernama Raya akibat cacingan akut
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Dodi Esvandi
Namun, wilayah Indonesia Timur masih mencatat angka yang tinggi, terutama akibat sanitasi yang buruk dan kebiasaan buang air besar sembarangan.
“Cacingan bisa diobati, tapi kalau kebersihan diri tidak dijaga, infeksi bisa muncul kembali,” tambah dr. Ina.
Baca juga: Cacingan yang Tak Diobati Bisa Menyerang Paru-paru, Sebabkan Gagal Nafas
Mengenal Cacingan dan Dampaknya
Mengutip keterangan tertulis dari Kemenkes, cacingan atau infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di wilayah tropis, termasuk Indonesia.
Tiga jenis cacing yang umum menginfeksi anak-anak usia prasekolah adalah:
- Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
- Cacing tambang (Ancylostoma duodenale, Necator americanus)
- Cacing cambuk (Trichuris trichiura)
Infeksi cacing dapat mengganggu proses pencernaan, penyerapan nutrisi, dan metabolisme tubuh.
Dalam jangka panjang, cacingan menyebabkan kekurangan kalori dan protein, kehilangan darah, serta berdampak pada pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan daya tahan tubuh anak.
Kebiasaan buang air besar sembarangan, tidak mencuci tangan sebelum makan, dan bermain di tanah tanpa alas kaki menjadi faktor utama penularan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.