Minggu, 24 Agustus 2025

Gempa di Jabodetabek

Getaran Sebabkan Rumah Rusak, Warga: Jika Setelah Gempa Saya Masih Hidup Itu Seperti Mimpi

Saat gempa bumi berlangsung, Ayem mengungkapkan, dia baru saja selesai mengambil wudhu untuk melaksanalan salat Isya.

Editor: Erik S
Ibriza/Tribunnews
GEMPA BUMI - Ayem (45), warga terdampak gempa yang rumahnya berada di Jalan Jungkur, RT 12, RW 6, Desa Kutalanggeung, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, saat ditemui, Kamis (21/8/2025). Ayem mengaku selamat dari gempa terasa seperti mimpi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ayem (45), merasa bersyukur setelah selamat dari gempa bumi 4,9 magnitudo yang mengguncang rumahnya Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (20/8/2025) malam.

Tempat tinggal Ayem di Jalan Jungkur, RT 12, RW 6, Desa Kutalanggeung, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tampak rusak akibat getaran hebat.

Bahkan, dinding bagian dapur rumahnya terlihat patah hingga hampir terpisah dari struktur utama bangunan.

Baca juga: Nonton Sinetron Saat Gempa Melanda, Kaki Fatimah Lemas hingga Dievakuasi Anak

Saat gempa bumi berlangsung, Ayem mengungkapkan, dia baru saja selesai mengambil wudhu untuk melaksanalan salat Isya.

Sang suami tengah menggendong anak semata wayangnya yang masih berusia 9 tahun, di ruang tamu.

Tanpa disangka, gempa bumi menggetarkan wilayah rumah ibu satu anak itu. Sontak, seluruh anggota keluarga berlarian menuju ke pintu masuk untuk mengevakuasi diri ke luar rumah.

Ayem mengaku sangat panik saat itu. Apalagi, katanya, pintu rumah tiba-tiba tidak bisa dibuka dengan lancar.

"Saya keluar dari pintu, terus lari, jatuh di situ saking lemasnya, terus rebutan pintu, ternyata (pintu) macet enggak bisa dibuka," kata Ayem, saat ditemui Tribunnews.com di kediamannya, Kamis (21/8/2025).

"Kayaknya kalau setelah gempa saya masih hidup itu kayak mimpi gitu. Kayaknya udah gimana gitu karena kondisinya baru pertama kali merasakan gempa," tambahnya.

Ia menuturkan, akhirnya pintu rumah tersebut harus didobrak agar bisa menyelamatkan diri ke luar rumah.

Baca juga: 6 Sesar Aktif di Jawa Barat yang Berpotensi Menyebabkan Gempa Bumi

"Bagian dapur yang parah dan ruang televisi, temboknya (retak)," ucapnya.

Lebih lanjut, kata Ayem, setelah gempa berlangsung, banyak mobil polisi yang masuk ke dalam kampungnya.

Ia kemudian mengatakan, ingatannya akan peristiwa gempa tersebut membuatnya tak bisa tidur.

"Semalam kan mobil polisi pada ke sana ke mari, tapi kita di sini enggak ada yang tanya," ucapnya.

"Malam tidur di depan, tapi enggak bisa tidur, setiap gempa susulan pasti lari," pungkas Ayem.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan