Sabtu, 13 September 2025

OTT KPK di Kementerian Tenaga Kerja

Juru Bicara Istana Ungkap Respons Prabowo Soal Wamenaker Immanuel Ebenezer Kena OTT KPK

Wamenaker, Immanuel Ebenezer tercatat sebagai pejabat pertama di Kabinet Presiden Prabowo Subianto yang terjaring OTT KPK. Begini respons Prabowo.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com
OTT WAMENAKER - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Prasetyo menyampaikan langsung respons Presiden Prabowo terkait peristiwa OTT oleh KPK terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAWakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer tercatat sebagai pejabat pertama di Kabinet Presiden Prabowo Subianto yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan langsung respons Presiden Prabowo terkait peristiwa tersebut.

“Yang pertama baru saja kami mendapatkan kabar mengenai adanya kegiatan OTT oleh KPK. Tentu kami mewakili pemerintah menyampaikan keprihatinan salah satu anggota koalisi merah putih diinfo jadi salah satu yang kena operasi tersebut,” kata Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo sejak awal sudah berulang kali mengingatkan para pembantunya agar berhati-hati dan tidak menyalahgunakan amanah rakyat.

“Nah tentu sebagaimana yang berkali-kali diingatkan Presiden ke kita semua bahwa kita perlu untuk terus hati-hati. Semangat kita adalah semangat untuk tidak menyalahgunakan amanah yang diberi ke kita semua. Oleh karena itu, kita nyatakan keprihatinan yang mendalam,” ujarnya.

Prasetyo menambahkan, Presiden Prabowo telah menerima laporan soal OTT tersebut. Ia menegaskan bahwa Prabowo menyerahkan perkara itu sepenuhnya menjadi ranah hukum.

“Akan tetapi presiden sudah dapat laporan dan beliau sampaikan bahwa itu ranah hukum, beliau hormati proses di KPK dan dipersilahkan untuk proses hukum itu dijalankan sebagaimana mestinya. Dan apabila nanti terbukti maka akan secepatnya dilakukan pergantian,” pungkasnya.

Diberitakan, pria yang akrab disapa Noel itu dikabarkan ditangkap bersama puluhan orang lainnya di lingkungan Kemnaker.

Di antaranya ada seorang pejabat eselon II di Kemnaker.

Wakil Ketua KPK, Fitroh Cahyanto mengatakan, OTT KPK di Kemnaker terkait kasus dugaan pemerasan terhadap perusahaan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

"(Dugaan) pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)," jelas Fitroh. 

Dengan terjaringnya Noel dalam OTT KPK hari ini, maka Noel menjadi Wakil Menteri pertama di Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo-Gibran yang terjaring OTT KPK.

Noel resmi dilantik menjadi Wamenaker pada 21 Oktober 2024 lalu.

Noel dilantik bersama 55 Wakil Menteri lainnya di Istana Negara oleh Presiden Prabowo Subianto.

Di Kementerian Ketenagakerjaan, Noel dipasangkan bersama Yassierli yang menjadi Menteri Ketenagakerjaan di Kabinet Merah Putih.

Selama menjabat sebagai Wamenaker, Noel kerap malakukan sidak-sidak di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.

Sidak ini dilakukan Noel untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait kasus ketenagakerjaan yang menimpa para buruh.

Beragam sidak yang dilakukan Noel ini pun diunggahnya melalui akun Instagram pribadinya @immanuelebenezer.

Sebelumnya, Noel juga terlibat dalam penindakan kasus penahanan ijazah oleh seorang pengusaha di Surabaya, Jawa Timur, Jan Hwa Diana.

Selain itu, Noel juga ikut terlibat dalam proses berdialog dengan driver ojek online saat terjadi demo ojol beberapa waktu lalu.

Pegawai Kemnaker Tak Tahu Noel Terjaring OTT KPK

OTT KEMENAKER - Suasana gedung Kemenaker, Jakarta usai Wamenaker Immanuel Ebbenezer terjaring OTT KPK pada Kamis (21/8/2025). Dia diduga melakukan pemerasan soal sertifikasi K3. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti).
OTT KEMENAKER - Suasana gedung Kemenaker, Jakarta usai Wamenaker Immanuel Ebbenezer terjaring OTT KPK pada Kamis (21/8/2025). Dia diduga melakukan pemerasan soal sertifikasi K3. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Immanuel Ebbenezer yang akrab disapa Noel terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK terkait dugaan kasus pemerasan.

Dari pantauan Tribunnews.com di Kantor Kemenaker, Jakarta Selatan, terlihat aktivitas perkantoran normal. Kegiatan pun masih dilakukan seperti biasa.

Namun, mayoritas pegawai Kemenaker mengaku tidak mengetahui soal informasi Noel terjaring OTT KPK.

"Wah, saya enggak tahu. Belum dapat informasi," kata seorang pegawai berbaju batik yang keluar dari Gedung A Kemenaker, Kamis (21/8/2025).

Pegawai lainnya juga mengaku tidak berkenan untuk ditanya soal hal itu.

Dia mengaku tidak mengetahui soal OTT tersebut.

"Enggak tahu, jangan tanya saya. Saya enggak tahu," ungkap seorang pegawai wanita lainnya.

Hal yang sama juga dikatakan pegawai yang bekerja di satu gedung dengan ruang kerja Noel.

Namun, dia mengaku tidak tahu karena hanya merupakan anak magang.

"Baru denger informasinya. Pantesan banyak media tadi. Saya cuma magang di sini," tuturnya.

Sosok Immanuel Ebenezer

Dilansir laman resmi Kemnaker, Immanuel Ebenezer Gerungan, S.Sos diketahui lahir di Riau, pada 22 Juli 1975 lalu.

Pria yang biasa disapa Noel tercatat pernah menempuh pendidikan Sarjana Sosial di Universitas Satya Negara Indonesia (2004)

Noel menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.

Sebelum menjadi Wamenaker, Noel dikenal sebagai Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) dan aktif mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Noel juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak perusahaan BUMN, namun dicopot pada 2022.

Pada Pilpres 2024, Noel sempat mendukung Ganjar Pranowo, namun tiba-tiba beralih mendukung Prabowo-Gibran dan bergabung dengan Partai Gerindra. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan