Senin, 24 November 2025

OTT KPK di Kementerian Tenaga Kerja

Wamenaker RI Immanuel Ebenezer Kena OTT KPK, Rocky Gerung: Beban Jokowi dan Prabowo

Rocky Gerung menyebut terjaringnya Noel dalam OTT KPK bisa menjelekkan citra Indonesia di mata dunia, sehingga turut menambah beban Prabowo.

Endrapta Pramudiaz/Tribunnews.com
NOEL KENA OTT KPK - Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI (Wamennaker) Immanuel Ebenezer ketika ditemui di kantornya, Senin (23/12/2024). Pengamat politik sekaligus pendiri wadah pemikir dan lembaga riset isu-isu publik Tumbuh Institute, Rocky Gerung, menilai kasus Wamennaker Immanuel Ebenezer akan menjadi beban bagi Presiden RI Prabowo Subianto dan Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik sekaligus pendiri wadah pemikir dan lembaga riset isu-isu publik Tumbuh Institute, Rocky Gerung, menilai kasus Wakil Menteri Tenaga Kerja RI (Wamenaker) Immanuel Ebenezer akan menjadi beban bagi Presiden RI Prabowo Subianto dan Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Noel, sapaan akrab Immanuel Ebenezer, terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dimulai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak Rabu (20/8/2025) malam.

Pada Kamis (21/8/2025), Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto telah membenarkan bahwa Noel ditangkap di Jakarta.

Fitroh mengungkap, operasi senyap ini terkait dugaan tindak pidana pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di lingkup Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker RI).

Sertifikasi K3 adalah proses pengakuan resmi yang diberikan kepada individu atau organisasi yang telah memenuhi standar kompetensi dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

Sementara itu, juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menyebut barang bukti yang diamankan meliputi uang tunai dan 22 kendaraan mewah yang terdiri dari 15 mobil dan 7 motor, termasuk Nissan GT-R R35 “Godzilla”, Ducati, dan Vespa.

KPK juga telah menyegel ruangan di kantor Kemnaker RI sebagai bagian dari penyidikan. 

Pemeriksaan intensif terhadap para pihak masih berlangsung, dan status hukum mereka akan ditentukan dalam waktu 1x24 jam setelah OTT diumumkan.

Konferensi pers dijadwalkan pada Jumat siang (22/8/2025) untuk mengungkap konstruksi perkara dan kronologi OTT.

“Konstruksi perkara dan kronologi kegiatan tangkap tangan ini akan disampaikan lengkap dalam konferensi pers, insyaallah besok siang,” ujar Budi, Kamis.

Immanuel Ebenezer alias Noel dilantik menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI (Wamenaker), mendampingi Menteri Tenaga Kerja RI (Menaker) Yassierli pada 21 Oktober 2024, dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: OTT KPK Immanuel Ebenezer, Satu per Satu Orang-orang Jokowi Dipreteli?

Status Noel sebagai Wamenaker RI menambah panjang daftar pejabat pemerintahan Indonesia yang terlibat korupsi.

Beban bagi Jokowi dan Prabowo

Rocky Gerung menyebut, terjeratnya Noel dalam OTT KPK kemarin jelas memengaruhi beban psikologi Jokowi.

Apalagi, Noel tak hanya dikenal sebagai Wamenaker RI, tetapi juga masih tercatat sebagai Ketua Umum Jokowi Mania (Joman), relawan garis keras pendukung Jokowi pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 yang dibentuk pada 6 Juni 2014.

Menurut eks dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) ini, kasus Noel membentuk penalaran bahwa jika seorang relawan korup, maka orang yang didukungnya (dalam hal ini, Jokowi) juga korup. 

Hal tersebut, Rocky menilai, akan memperberat beban Jokowi yang belakangan ini didera tudingan ijazah palsu dan dinobatkan sebagai finalis dalam daftar presiden korup 2024 yang dirilis oleh organisasi nirlaba, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

"Sangat logis memang, bila akhirnya orang membuat penalaran kalau relawan-relawan Jokowi ternyata rakus kekuasaan sekaligus rakus uang, itu artinya bosnya juga rakus," kata Rocky, dikutip dari tayangan video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Rabu (20/8/2025) kemarin.

"Satu reasoning yang menunjukkan bahwa rezim sebelum Presiden Prabowo ini adalah rezim yang betul-betul korup, bukan sekedar dugaan-dugaan sinisme, tapi makin lama makin terbukti dan ini juga akhirnya membebani psikologi Pak Jokowi."

"Kan orang akan sasar lagi Pak Jokowi yang udah-udah secara psikologis tertekan hari-hari ini karena kasus ijazah palsu."

"Ditambah lagi dengan berita semacam ini, makin tudingan itu bahwa 'oh ternyata rezim Jokowi itu memang memelihara mereka yang dari awal punya corruptive mind, punya pikiran yang koruptif' dan sekarang secara material diperlihatkan, puluhan mobil mewah, ratusan miliar, segala macam itu dan dalam sistem yang memang direncanakan."

Bahkan, dengan kasus yang menyeret Noel ini, Rocky Gerung merasa kasihan dengan Jokowi.

"Buat saya, kasihan aja Presiden Jokowi yang harusnya ikut diselamatkan oleh para pendukungnya, oleh relawan, oleh buzzer. Ternyata relawan dan buzzer ini juga tidak kalah rakus dengan apa yang dibayangkan oleh publik itu," tutur akademisi yang sering menyoroti isu feminisme tersebut.

Selanjutnya, Rocky Gerung menyebut, terjaringnya Noel dalam OTT KPK bisa menjelekkan citra Indonesia di mata internasional, sehingga turut menambah beban Prabowo.

Sebab, Indonesia akan dipandang sebagai negara yang dipenuhi kasus korupsi dan tidak layak untuk menanam investasi.

Baca juga: Sosok Istri Wamenaker Immanuel Ebenezer, Dulu Surat Nikahnya Digadaikan, Kini ke Istana Naik Ojol  

Apalagi, Prabowo juga sedang berusaha menarik investor untuk menanamkan modal demi mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Tatapan mata internasional buat Indonesia tidak layak investasi karena yang mau diinvestasikan dikorupsi," ujar Rocky Gerung.

"Ini juga beban bagi Presiden Prabowo yang berupaya untuk meminang investor dunia supaya masuk ke Danantara, ke infrastruktur, memulai upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai lahan investasi yang bermutu."

"Sekarang investor itu makin lama makin 'ya udahlah, jangan masuk di situ deh.' Kenapa? Ya menterinya aja korup."

"Jadi, ini beban bagi Pak Prabowo, karena salah satu atau beberapa anggota kabinetnya ada di dalam sorotan KPK tuh."

Rocky Gerung juga menilai, nanti indeks korupsi Indonesia semakin menurun sehingga menciptakan kesan negatif, dan menghambat upaya Prabowo untuk memperbaiki citra Indonesia di mata dunia

"Ya, dengan cepat saya menduga, nanti dalam satu minggu ke depan, indeks korupsi Indonesia drop," ujar Rocky.

"Lama-lama indeks kita mungkin tinggal 12, artinya dari dari 100 orang tinggal 12 yang enggak korupsi. Jadi sebetulnya kita menyumbang pada pemburukan pandangan publik terhadap Indonesia."

"Presiden Prabowo berupaya untuk menahan supaya Indonesia tidak jadi bahan olok-olok di dunia, ternyata justru dari dalam kabinet sendiri itu menyumbang negative impression, pasti berakibat pada melemahnya profil internasional Indonesia," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Rizki A.)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved