Rabu, 27 Agustus 2025

Prabowo Mengenang Prof Mahar Mardjono, Dokter Pribadi Soeharto yang Berani Kritik Pemerintah

Prabowo cerita pernah menjadi pasiennya karena pernah mengalami cedera saat jadi prajurit.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Taufik Ismail
RESMIKAN RUMAH SAKIT - Presiden Prabowo Subianto memberi sambutan saat meresmikan gedung layanan terpadu dan institut neurosains nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) di Jakarta, Selasa,(26/8/2025). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengenang Profesor Mahar Mardjono saat meresmikan gedung layanan terpadu dan institut neurosains nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Ia mengenal Mahar Mardjono yang namanya dijadikan nama RSPON, sebagai figur yang vokal mengkritik pemerintah padahal merupakan dokter pribadi Presiden Soeharto.

"Hebatnya waktu itu profesor Mahar Mardjono dikenal sering kritik pemerintah tapi at the same time (waktu yang sama) beliau juga dokter pribadinya Pak Harto. Nah itulah seni zaman itu bagaimana bisa berperan saya sebagai tokoh intelektual tapi saya sebagai dokter," kata Prabowo.

Prabowo merasa bangga bisa mengenal langsung Mahar Mardjono.

Prabowo pernah menjadi pasiennya karena pernah mengalami cedera saat jadi prajurit.

"Saya punya suatu kebanggaan khusus karena kebetulan saya sempat kenal dengan profesor doktor Mahar Mardjono. Saya sempat jadi pasien sebentar lah, namanya tentara pernah kecelakaan berapa kali Jadi sempat otak saya diperiksa oleh beliau. Diketok-ketok di sini dan di sana saya kenal profesor Mardjono," tuturnya.

Menurut Presiden, Mahar Mardjono bukan hanya seorang dokter.

Saat masih muda Mahar Mardjono merupakan seorang pejuang.

"Profesor Mahar Mardjono waktu mudanya adalah pejuang ikut angkat senjata karena dulu fakultas kedokteran di mana-mana terdiri dari anak-anak yang paling pintar di republik ini dan banyak diantara mereka yang akhirnya jadi pemimpin pejuang di lapangan," pungkasnya.

Prof. Dr. dr . Mahar Mardjono, seorang ahli saraf dan akademisi ternama Indonesia.

Beliau adalah guru besar neurologi pertama di Universitas Indonesia  dan pernah menjabat sebagai Rektor UI dari tahun 1974 hingga 1982.

Dia juga merupakan dokter pribadi Presiden Soekarno dan Soeharto.

Warisannya kini tetap hidup melalui Rumah Sakit Pusat Otak Nasional ( RS PON ) di Jakarta , yang menyandang namanya dan berdiri sebagai pusat rujukan nasional untuk perawatan neurologi.​ 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan