OTT KPK di Kementerian Tenaga Kerja
Silfester Matutina Bongkar Borok Immanuel Ebenezer: Janji Jabatan hingga Lupa Balas Budi
Silfester Matutina tetap mengecam tindakan Noel yang terlibat dalam pemerasan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Silfester Matutina, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) membongkar sifat asli Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel.
Ia pun tidak heran jika Noel tersandung kasus pemerasan dan akhirnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Meskipun berada dalam satu barisan mendukung Joko Widodo (Jokowi) hingga Presiden Prabowo Subianto, Silfester Matutina tetap mengecam tindakan Noel yang diduga turut terlibat dalam pemerasan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
"Banyak yang tertipu karena Noel sering meminta uang dengan iming iming jabatan dan proyek padahal semuanya fiktif."
"Jadi saya tidak kaget ketika Noel ditangkap KPK karena Pemerasan dan Korupsi," kata Silfester Matutina, Minggu (24/8/2025)
Menurutnya, jika ada yang mengatakan kasus Korupsi Noel adalah penjebakan itu tidak benar.
Sebab, kata Silfester Matutina, Noel secara sadar melakukan pemerasan.
"Karena sesuai pernyataan resmi KPK juga bahwa sudah ada aliran dana ke rekening Noel dan juga ada penyitaan kendaraan hasil pembelian uang korupsi," lanjut Silfester Matutina.
Untuk itu Silfester mengapresiasi kinerja KPK yang telah menyelamatkan uang rakyat kecil para pekerja/buruh yang tadinya pengurusan sertifikat K3 hanya Rp 270 ribu digelembungkan menjadi Rp 6 juta rupiah.
"Perilaku Noel Cs ini sangat tidak bisa ditolerir karena sangat kejam menghisap darah rakyat kecil yang harusnya ditolong."
"Untuk KPK teruslah berbuat melawan para koruptor yang menghisap darah rakyat kecil," tegas Silfester Matutina.
Sifat Asli Noel
Silfester Matutina juga mengatakan, Noel sejak dulu dikenal memiliki sifat yang kurang baik.
Noel, menurutnya kerap meminta uang dengan janji jabatan dan proyek fiktif dari dulu.
Loyalis Jokowi itu bahkan bersedia menjadi saksi meringankan untuk membela seorang tersangka dengan imbalan bayaran.
Selain itu, Silfester Matutina menilai Noel sosok yang kurang bersyukur.
"Noel kecewa karena ditempatkan di perusahaan yang tidak sehat dan bergaji kecil, bukannya bersyukur," kata Silfester Matutina, dilansir WartaKotaLive.
Bahkan Silfester Matutina begitu luwes menyatakan Noel kejam.
"Perilaku Noel Cs sangat kejam, menghisap darah rakyat kecil," tegas Silfester Matutina.
Belakangan terungkap keduanya memang pernah saling bersitegang.
Dalam acara Dua Arah di Kompas TV, Jumat (15/8/2025) Noel sempat menyebut Silfester Matutina sebagai penggerak aksi demonstrasi pencopotan Noel dari jabatan Komisaris PT Mega Eltera pada tahun 2021.
Silfester Matutina menyesalkan pernyataan Noel yang menuduhnya sebagai penginisiasi demonstrasi.
"Memang benar saat itu banyak relawan marah dan kecewa hingga melakukan demonstrasi, tapi saya dan organisasi saya tidak ikut serta," ujar Silfester Matutina.
Ia menegaskan bahwa demonstrasi tersebut digerakkan oleh organisasi lain, bukan oleh Solidaritas Merah Putih.
"Padahal yang menginisiasi, menggerakkan adalah puluhan organisasi relawan yang tergabung dalam "Merah Putih Bersatu", sedangkan Relawan saya Solidaritas Merah Putih tidak ada satupun yang ikut bahkan saya sendiri tidak bersedia hadir ketika diminta untuk ikut berorasi diacara demonstrasi itu oleh Panitia "Merah Putih Bersatu Bergerak" karena di hari yang sama saya menjadi narasumber di salah satu acara seminar. Jadi saya dan organisasi Solidaritas Merah Putih tidak ikutan mendemo Noel," jelas Silfester Matutina.
Selain dirinya, kata Silfester Matutina, Noel juga pernah memfitnah Denny Siregar yang menjadi otak demonstrasi mencopotnya dari BUMN PT. Mega Eltera itu.
Menurutnya, Noel adalah sosok yang tidak tahu balas budi.
"Padahal kalo mau jujur Noel ini dahulu sewaktu miskin, dan pengangguran selalu datang ke kantor saya untuk meminta uang buat berobat sakit gula serta buat makan keluarganya," ujarnya.
Nasib Noel
Kini, KPK resmi menetapkan Noel sebagai tersangka dugaan pemerasan terhadap perusahaan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bersama 10 orang lainnya.
Penetapan ini disampaikan Ketua KPK, Setyo Budiyanto, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
"KPK kemudian menaikkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan 11 orang sebagai tersangka, yakni IBM, kemudian GAH, SB, AK, IEG (Noel Gerungan), FRZ, HS, SKP, SUP, TEM, dan MM."
"KPK selanjutnya melakukan penahanan selama 20 hari pertama terhitung pada tanggal 22 Agustus 2025 sampai 10 September 2025 di RUmah Tahanan (Rutan) cabang di Gerung Merah Putih KPK," kata Setyo Budiyanto, Jumat, dilansir Kompas Tv.
Noel terpantau telah mengenakan rompi tahanan dengan nomor dada 71 pada Jumat pukul 15.41 WIB, sore.
Ia dipajang berjajar bersama 10 tersangka lainnya di depan awak media.
Dari total 11 orang tersangka ini, tiga di antaranya seorang perempuan.
Penetapan tersangka ini dilakukan setelah KPK melakukan OTT terhadap Noel sehari sebelumnya, pada Kamis (21/8/2025) malam.
OTT KPK dilakukan dengan cara menangkap langsung pelaku tindak pidana korupsi saat mereka sedang melakukan transaksional.
Dalam peristiwa OTT itu, KPK juga mengamankan bukti-bukti yang melekat pada pelaku.
KPK diketahui menangkap Noel pada Kamis dini hari pukul 01.00 WIB, di rumah dinasnya di Jalan Pancoran Indah V, Jakarta Selatan.
Dalam OTT tersebut, KPK menyita 22 kendaraan mewah, terdiri dari 15 mobil dan 7 motor.
Di antaranya terdapat Nissan GT-R R35 berwarna biru yang dijuluki “Godzilla”, serta jajaran motor Ducati dan Vespa mencolok.
Barang-barang yang diketahui milik Noel Ebenezer itu, kini berada di halaman Gedung Merah Putih KPK.
KPK juga menyegel ruangan di kantor Kementerian Ketenagakerjaan dan mengamankan sejumlah uang.
Profil Immanuel Ebenezer alias Noel
Immanuel Ebenezer alias Noel merupakan lulusan S1 Sosial Universitas Satya Negara tahun 2004.
Ia lahir pada 22 Juni 1975 di Riau.
Noel adalah "orang" Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Ia pernah menjadi Ketua Relawan Indonesia Jokowi Mania (JoMan) pada Pilpres 2019.
Keaktifannya sebagai relawan Jokowi, membawa Noel menjadi Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak perusahaan di lingkungan Holding PT Pupuk Indonesia (Persero).
Jabatan itu diembannya sejak Juni 2021 hingga Maret 23 Maret 2022.
Kemudian, pada Pilpres 2024, ia mendukung Prabowo Subianto.
Bahkan, Noel menjadi Ketua Relawan Prabowo. Ia juga bergabung dengan Gerindra.
Dikutip dari laman resmi Kemnaker, Noel kemudian bergabung ke pemerintahan Presiden Prabowo, setelah dilantik sebagai Wamenaker pada Oktober 2024.
Noel baru dilantik menjadi Wamenaker pada 21 Oktober 2024 lalu bersama 55 Wakil Menteri lainnya di Istana Negara oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baru 10 bulan menjabat, Noel, harus berurusan dengan KPK.
Ia ditangkap bersama puluhan orang lainnya di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Silfester Matutina Kecam Immanuel Ebenezer: Sangat Kejam, Mengisap Darah Rakyat Kecil
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Hasanudin AcoSuci Bangun DS, Chaerul Umam/Igman Ibrahim)(WartaKotalive.com/
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.