Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Perjalanan Peradaban Semua Negara Dilihat dari Budayanya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya memperkuat ekosistem pemajuan kebudayaan sebagai fondasi pembangunan bangsa. 

Hal itu disampaikannya saat menghadiri rangkaian kegiatan Harmoni Pemajuan Kebudayaan di Ubud, Bali.

"Ini simbol harmoni budaya. Kegiatan ini menyatukan seni rupa, literasi budaya, ekspresi tradisi, dan kuliner sebagai elemen penting dalam merawat jati diri bangsa," ujar Fadli Zon melalui keterangan tertulis, Selasa (2/9/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari CHANDI Summit 2025 (Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy, and Innovations) yang berlangsung pada 3–5 September di Sanur, Bali. 

Rangkaian acara meliputi Pameran Seni Rupa Keris Vibrant Colors, peluncuran buku Taksu Keris Bali, sarasehan masyarakat adat, serta pelantikan dan penyerahan Pataka Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI).

Ia menegaskan, kebudayaan bukan sekadar warisan, tetapi juga wajah peradaban. 

"Perjalanan peradaban dari semua negara, maju atau tidak, dilihat dari kebudayaannya. Itu penting sebagai engine bagi pembangunan. Kekayaan yang paling berharga bagi bangsa ini adalah kekayaan budaya, yang bisa menjadi ekonomi budaya," ucapnya.

Salah satu momen penting dalam acara ini adalah peluncuran buku Taksu Keris Bali karya Fadli Zon bersama Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono. 

Buku ini tidak hanya mendeskripsikan keris sebagai objek budaya, tetapi juga menyingkap makna spiritual dan filosofi yang menyertainya.

"Melalui buku ini, kami ingin memperkuat literasi budaya. Keris bukan sekadar benda, melainkan manifestasi nilai, keyakinan, dan kekuatan spiritual dalam masyarakat Bali," pungkas Fadli Zon.